Novel 'Mendung Tanpo Udan' Resmi Diluncurkan, Lahir dari Lagu Kukuh Prasetya

20 Februari 2022, 15:39 WIB
Novel Mendung Tanpo Udan Diluncurkan /yayan/beritabantul.com/

BERITA BANTUL - Novel Mendung Tanpo Udan karya Fairuzul Mumtaz resmi diluncurkan di Gedung The Ratan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, pada Jumat, 18 Februari 2022.

Fairuz, sapaan akrabnya, menyatakan, tak ada kendala dalam menulis sepanjang 226 halaman yang diadaptasi dari serial lagu Mendung Tanpo Udan tersebut.

Selain aktif Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kota Yogya, Fairuz juga alumni Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Baca Juga: Nomerku Diblokir Dia.... Cara Mengirim Pesan WhatsApp Kepada Nomor yang Telah Memblokir Nomer Kamu

Baca Juga: Kukuh Prasetya Kudamai Tutup Tema Lagu Mendung dan Udan dengan Novel

Peluncuran novel ini digelar bersamaan dengan konser musik teaterikal sebagai tanda peluncuran album Mendung Tanpo Udan karya Kukuh Prasetya Kudamai yang terdapat di dalam novel tersebut.

Saat ditanya moderator terkait proses penulisan novel ini, Fairuz menegaskan, ada diskusi dan riset kecil yang dilakukan untuk novelnya, karena novelnya memang lahir sebagai kelanjutan dari lagu Kukuh Prasetya.

“Penyamaan persepsi yang mungkin agak lama. Bertemu beberapa kali dan berdiskusi panjang dengan Kukuh. Setelah itu beberapa riset kecil saya lakukan,” kata Fairuz kepada Alit Jabang Bayi selaku moderator.

Fairuz juga mengungkapkan, dirinya memilih mengendapkan lebih dulu dan kemudian menulis secara maraton. Di rumah, di kantor, di kafe, ia fokus menulis novel tersebut. Genap satu bulan, draf novel itu selesai.

“Sebelumnya, saya memberikan outline atau gambaran garis besarnya sebagai bahan diskusi dengan Kukuh dan Mas Popo selaku manajer. Tetapi itu berubah ketika mulai ditulis. Tidak seperti gambaran awal karena ada berbagai temuan dan pertimbangan," kata Fauruz.

Baca Juga: Pindah HP Baru, Cara Memindahkan WhatsApp Sekaligus Data Chatting yang Sudah Ada, Ini Tahapannya

Walaupun demikian, lanjutnya, hasil akhir tentu saja tidak melenceng dari gambaran awal.

"Diskusi berlanjut ketika draf telah selesai. Dalam beberapa malam, saya intens dengan Kukuh untuk membaca draf tersebut bersama hingga dianggap final," tegas Fairuz.

Sebelumnya, kata Fairuz, dirinya telah mendikusikannya dengan editor Tikah Kumala untuk mendapatkan beberapa masukan.

“Makanya, saya lebih menyebut karya ini sebagai karya kolaboratif meski saya yang menulisnya. Di satu sisi berangkat dari serial lagunya Kukuh, lalu saya mentransformasikannya ke dalam bentuk prosa, tetapi di sisi lain, kami mengoreksinya bersama-sama,” terang Fairuz.

Baca Juga: Saat Kerja Tetap Hafalkan Qur'an, Dahsyatnya Karomah Mbah Dullah Salam Kajen

Acara yang terbatas tersebut dihadiri oleh banyak kalangan. Tampak terlihat beberapa penulis, musisi, seniman, hingga tokoh masyarakat, tokoh agama, dan politisi.

Di antara yang hadir adalah Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. dan penulis Muhidin M. Dahlan yang turut mengapresiasi dan memberikan testimoni.***

 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler