Network
BERITA BANTUL - Dinas Kebudayaan DIY mengadakan Temu Karya Sastra dengan agenda workshop penulisan puisi, cerpen dan naskah lakon.
Salah satu yang menjadi Narasumber dalam Workshoop kali ini adalah Anes Prabu Sadjarwo. Ia menjadi narasumber dalam penulisan puisi.
Anes Prabu Sadjarwo menyampaikan, menurutnya puisi itu ada dua. Yang pertama puisi sebagai teks terlulis atau di dalam buku dan yang ke dua teks yang tersebar di alam raya.
Baca Juga: Festifal Dolanan Anak Kabupaten Bantul, Usung Tema Nguri uri Kabudayan Jawi
"Puisi teks di alam raya itu adalah puisi semuanya, tergantung bagaimana kita menjadi seorang pengamat yang cerdas dan kreatif," tutur Anes saat diwawancara.
Misalnya anda ketemu botol aqua itupun puisi tetapi puisinya itu tidak di botol aqua, tetapi puisinya adalah exsploitasi pegunungan, air-air dingin yang di ambil, pabrik- pabrik yang membuang limbah di pegunungan.
"Puisi dari botol aqua mineral itu apa, yaitu Sampah. Coba anda membayangkan seluruh orang indonesia dalam satu hari, minum satu botol air mineral lalu bagaimana dengan sampahnya dan bagaimana dengan ikan-ikan yang makan mikroplastik petahan dari sampah plastik," tambah Anes.
Dalam hasil geografik ikan kita itu terancam memakan mikroplastik yang ada di laut yaitu ikan itu sudah tidak lagi murni sebagai daging ikan tetapi mengandung kadungan plastik.
