Anti Elitisme, Ajaran Bung Karno Saat Melawan Penjajah Belanda

- 5 Desember 2022, 11:37 WIB
Rahasia weton presiden pertama indonesia, bung karno yang disukai oleh khodam ratu kidul
Rahasia weton presiden pertama indonesia, bung karno yang disukai oleh khodam ratu kidul /kolase istimewa/

TOKOH - Anti Elitisme, Ajaran Bung Karno Saat Melawan Penjajah Belanda.

Anti elitisme merupakan ajaran Bung Karno yang tak kalah pentingnya untuk diteladani.

Sebab, anti elitisme mendorong rakyat Indonesia untuk tidak merasa bahwa diri mereka memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada kebanyakan rakyat yang lainnya.

Baca Juga: Alasan Orang Alim kalau Shalat Jumat Ada di Saf Belakang, Begini Penjelasan Gus Baha

Anti elitisme juga dapat mecegah terpecah belahnya rakyat Indonesia akibat sistem kolonialisme yang memang harus dilawan.

Sedangkan menurut Bung Karno, anti elitisme merupakan bentuk sikap rakyat yang pro pada kemerdekaan.

Saat itu, pengaruh pemerintah Hindia Belanda memang gencar menularkan ajaran elitisme di samping ajaran kolonialisme.

Bung Karno sadar bahwa ajaran elitisme menyengsarakan rakyat Indonesia di bawah penindasan pemerintah kolonial.

Oleh sebab itu, ia berupaya mati-matian untuk menentang ajaran ini.

Dalam proses menentang ajaran elitisme, Bung Karno mencetuskan gagasan marhaenisme yang sengaja dibumikan untuk meninggikan harkat dan martabat rakyat kecil dalam proses perjuangan kemerdekaan.

Baca Juga: Shalat Itu Mencegah dari Perbuatan Mungkar, Begini Alasannya Menurut Gus Baha

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sejarah, dapat disimpulkan bahwa penyebab mudahnya ajaran elitisme dianut oleh rakyat Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda adalah beberapa faktor yaitu:

1. Rakyat Indonesia memiliki perasaan ingin bersaing dengan sesamanya;

2. Rakyat Indonesia memiliki keinginan untuk diperhitungkan alam kelompok atau kaumnya;

3. Rakyat Indonesia merasa bahwa jika mereka ingin dihormati di masyarakat, mereka harus menyandang status sosial yang lebih tinggi daripada kebanyakan orang lain, dan sebagainya.

Adapun mengenai ajaran elitisme yang dianut oleh rakyat Indonesia pada pemerintahan Hindia Belanda, dampak negatif yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Adanya kesenjangan pada tiap kelas sosial masyarakat, mulai dari kelas ningrat atau bangsawan, kelas pribumi asli, priyayi, hingga kelas marhaen;

2. Kelas sosial masyarakat yang terlihat lebih mencolok tersebut menimbulkan perdebatan yang sangat dekat dengan penindasan;

3. Keadilan tidak bisa ditegakkan secara menyeluruh di masing-masing kelas sosial masyarakat;

4. Banyak terjadi diskriminasi atau tebang pilih dalam memutuskan suatau perkara yang melibatkan dua atau lebih kelas sosial masyarakat.

Baca Juga: Lima Tafsir Mimpi Terkait Mobil Ambulan Berikut Penjelasannya

Dampak positif tersebut antara lain:

1. Timbulnya motivasi rakyat Indonesia untuk memperbaiki status sosial keluarganya dan nasibnya yang kurang mujur;

2. Timbulnya motivasi rakyat Indonesia untuk mengejar kemerdekaan dan membebaskan bangsanya dari jajahan negara kolonial.

Dampak positif tersebut sebenarnya disadari sepenuhnya oleh Bung Karno, tetapi dengan melihat kondisi bangsa Indonesia yang pada saat itu dijajah oleh bangsa kolonial, Bung Karno tetap pada pendiriannya, yakni menentang elitisme.***

Penulis: Mahsiswa Dika Ayu Pramesti, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, STAI Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x