Baca Juga: Anti Elitisme, Ajaran Bung Karno Saat Melawan Penjajah Belanda
Selain pakaian, masih bayak lagi produk-produk terkenal dunia yang sebetulnya merupakan buatan tangan-tangan yang terampil milik saudara kita setanah air. Hanya saja, banyak masyarakat yang tidak tahu.
Maka dari itu, tidak heran bila mantan wakil presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, berkata:
”Sudah cukup berbelanja pakaian jadi di dalam negeri daripada harus jauh-jauh pergi ke Italia dan ternyata membeli produk buatan Bandung.”
Tindakan lain yang mencerminkan bahwa nasionalisme saat ini menjadi sikap yang sangat ditemui adalah banyaknya masyarakat yang lebih senang menggunakan istilah-istilah asing dalam percakapan sehari-hari.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Abul Gaffar Ruskhan, seorang peneliti di badan Bahasa:
“Penggunaan istilah asing dalam percakapan sehari-hari menandakan makin lunturnya rasa kebangsaan atau nasionalisme seseorang.”
Dari pernyataan Abdul Gaffar Rukhsan tersebut, masyarakat Indonesia seharusnya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia tanpa mencampuradukkan dengan istilah-istilah asing.
Baca Juga: Jangan Bertamu ke Rumah Orang Lain sebelum Hal Ini Terjadi Kata Gus Baha
Jadi lebih baik masyarakat Indonesia juga tetap menggunakan bahasa negaranya meski sedang berbicara dengan orang berkebangsaan asing.