Sejarah NU dari Kisah Kiai As'ad: 66 Ulama Rapat di Bangkalan Tahun 1920, Mengadu Kepada Syaikhona Kholil

- 15 Februari 2022, 20:11 WIB
66 Ulama Nusantara Mengadu ke Bangkalan
66 Ulama Nusantara Mengadu ke Bangkalan /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Kisah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) tak bisa dipisahkan dari bumi Madura. Tepatnya di Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan.

Hal ini wajar, karena para ulama yang mendirikan NU mayoritas adalah santri Syaikhona Kholil, sehingga apa saja yang terjadi pasti meminta restu dan nasehat guru. 

Kisah kemasyhuran KH Hasyim Asy'ari dan para pendiri NU lahir dari karomah yang melakat dalam diri Syaikhona Kholil.

Baca Juga: Ketulusan Kyai Saryono Wakafkan Tanah Senilai Rp1,6 Miliar untuk NU

Baca Juga: NU Makin Besar Jumlah Warganya, Tembus 120 Juta, Ini Rahasianya Menurut Gus Yahya

Menjelang NU lahir, ulama sudah resah dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang sudah saling fitnah. Kalau lama dibiarkan, sangat bahaya, akan terjadi konflik yang merugikan umat. 

Di tengah kondisi itu, ulama galau merespon kondisi jaman. Kyai As'ad Syamsul Arifin Situbondo memberikan kesaksian langsung saat para ulama galau itu.

"Kira-kira tahun 1920, waktu saya ada di Bangkalan (Madura), di pondok Kyai Kholil. Kira-kira tahun 1920, Kyai Muntaha Jengkebuan menantu Kyai Kholil, mengundang tamu para ulama dari seluruh Indonesia," kata Kyai As'ad yang dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Abajadun Kreatif.

Kyai As'ad mengisahkan, secara bersamaan tidak dengan berjanji datang bersama, ada sekitar 66 ulama dari seluruh Indonesia.

"Masing-masing ulama melaporkan: “Bagaimana Kyai Muntaha, tolong sampaikan kepada Kyai Kholil, saya tidak berani menyampaikannya. ini semua sudah berniat untuk sowan kepada Hadlratusy Syaikh," cerita Kyai As'ad.

Halaman:

Editor: Muhammadun

Sumber: Abajadun Kreatif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x