BERITA BANTUL - Gaya dakwah para ulama sering menjadi kajian, diskusi, seminar dan lain sebagainya. Tapi seringkali itu sebatas penelitian dan adu pendapat saja.
Menurut KH Ahmad Mustofa Bisri, atu biasa disapa Gus Mus, gaya dakwah sudah jelas ditegaskan dalam Qur'an, tapi cara memahaminya sering salah paham.
Makanya, tidak sedikit gaya dakwah malah memunculkan kontroversi, memperkeruh kedamaian umat.
Baca Juga: Maksa Mau Mengislamkan Orang Lain? Gus Mus: Sombong Banget, Nabi Muhammad Saja Gak Bisa
Baca Juga: Renungan Gus Mus tentang Nabi Muhammad dan Abu Lahab
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Dunia Islami Official, Gus Mus menjelaskan bahwa pemahaman dakwah sering disamakan dengan amar ma'ruf nahi munkar.
"Amar ma’ruf nahi munkar dengan dakwah itu maknanya beda. Dakwah itu maknanya mengajak. Kalau amar itu artinya perintah, kalau nahi artinya melarang, dari segi makna jauh berbeda," tegas Gus Mus.
Menurut Gus Mus, mengajak sama perintah itu berbeda. Contohnya suami sama istrinya, “mari Dek, ini malam jum’at,” itu namanya mengajak.
"Kalau “ayo cepat berbaring!” nah itu namanya perintah," kata Gus Mus yang disambut tawa hadirin.