Network
Pertama, Sunan Kalijaga mampu menjelaskan dengan sangat mendalam terkait kupasan-kupasan ruhaniah berdasar ajaran tasawuf dalam memainkan wayang lakon Dewa Ruci.
Baca Juga: Gus Mus Jelaskan Filosofi Wayang, Hukum Syariatnya, dan Hikmahnya
Kedua, Sunan Kalijaga mampu melakukan reformasi bentuk-bentuk wayang yang sebelumnya berbentuk gambar manusia menjadi gambar dekoratif dengan proporsi tubuh tidak mirip manusia.
Ketiga, Sunan Kalijaga mampu memunculkan tokoh-tokoh kuno Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, dan Bilung sebagai punakawan yang mengabdi kepada para ksatria, yang kesaktian punakawan ini melebihi dewa-dewa.
Agus Sunyotop menegaskan, dalam kisah Ramayana dan Mahabharata yang asli, tidak dikenal tokoh-tokoh punakawan Semar beserta keempat orang putranya itu.
"Dalam lakon wayang beber, tokoh-tokoh punakawan yang dikenal adalah Bancak dan Doyok," tulis Agus.
Keempat, Wali Songo terutama Sunan Kalijaga menciptakan para lakon wayang carangan seperti Dewa Ruci, Semar Barang Jantur, Petruk Dadi Ratu, Mustakaweni, Dewa Srani, Pandu Bergola, dan Wisanggeni.
Baca Juga: Maksa Mau Mengislamkan Orang Lain? Gus Mus: Sombong Banget, Nabi Muhammad Saja Gak Bisa
Empat hal pokok ini menjadikan Sunan Kalijaga menjadi tokoh paling berpengaruh terkait wayang dan dalang pada jamannya. Sunan Kalijaga sukses melakukan reformasi wayang yang sangat canggih dan menakjubkan.
Semua ini menjadi sumbangan besar Wali Songo terutama Sunan Kalijaga dalam proses pengembangan kesenian dan kebudayaan Nusantara.
