menangis!
Apa guna kutahan, apa guna kuhalangi?
Baca Juga: Aku dan Tuhanku, Puisi Menggetarkan Sutan Takdir Alisjahbana
*
Aku terima kasih kepadamu, Tuhan, memberiku hati
tulus-penyerah seindah ini:
Sedih pedih menangis, waktu menangis!
Girang gembira tertawa, waktu tertawa!
Marak mesra bercinta, waktu bercinta!
Berkobar bernyala berjuang, waktu berjuang!