Selain itu, dia juga merintis sebuah Perpustakaan Kembang Sore, yang diciptakan dari mengumpulkan buku-buku bekas yang dicarinya dari warga setempat. Banyak anak-anak yang gemar membaca di perpustakaan tersebut termasuk Ibas dan Bangkit.
Gregah pun diajak nonton acara televisi tersebut. Hingga merasa bahwa dia terkena penipuan undian dari media sosial tersebut. Mendapat celotehan dari adiknya, Bangkit, dengan berkata, “Mas-mas, hpnya smart, kok wonge ora smart babar blas,” sembari ketawa candanya. (terjemahan: Kak-Kak, hpnya smart, kok orangnya tidak smart sama sekali). Selesai dan semoga bermanfaat.
“Yang terlihat kaya bisa jadi miskin, yang berpenampilan layaknya orang gila, apakah memang gila?”.***
Keterangan tersebut dikutip dari channel Youtube dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY.
Penulis : Siti Fatimah Zahro, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran, Yogyakarta.