Pernah saya menulis sebuah cerita pendek (cerpen) yang terinspirasi pada kehebatan seorang mahasantri, mahasiswa sekaligus santri.
Tak mudah bukan jika keduanya dilakukan secara bersamaan. Bagaimana lelahnya dan bagaimana menyeimbangkannya?
Saya berharap cerpen berjudul “Aku Mahasantri” ini bisa memotivasi para pejuang mahasantri di luar sana. Cerpen ini merupakan salah satu fakta kehidupan seorang santri yang mengemban kuliah di kampus yayasan PP. Sunan Pandanaran, Yogyakarta. Simak selengkapnya, ya!
Aku Mahasantri, Sebuah Cerpen
Setelah Aku menempuh masa hidupku di MA Al-Jauhar yang beriringan menjadi santri mandiri di Pondok Pesantren Al-Jauhar, Tlepok, Semin, Semin, Gunungkidul, Yogyakarta dengan membawa kesan yang sangat bervariasi.
Heran dan takjub. Kini sekarang harus lanjut kembali berjuang dan menikmati hidup dualisme. Santri sekaligus mahasiswa.
Tak terbayang bisa melakukannya. Aku harus bisa merajut sifat futurisme, demi orang yang tersayang bahkan negaraku sendiri.
Terkadang harapan bangsa terpatok pada seorang mahasiswa. Dan ulama pun berharap pada santri. Sungguh, tak bisa kubayangkan.