Mengenal Kata Tantrum, Pasti Anda Pernah Mengalaminya Ketika Masih Anak-anak

9 Desember 2022, 21:25 WIB
Ilustrasi mertua memarahi menantu /Pixels/Liza Summer/

GAYA HIDUP-Pernahkah Anda mendengar istilah kata “tantrum”. Jika belum mari kita pahami bersama dengan uraian tentang tantrum di bawah ini.

Singgung sedikit, bahwa tantrum merupakan sebuah sikap atau perilaku yang wajar terjadi pada setiap orang yang ditimbulkan dari perasaannya sendiri ketika merasa kecewa.

Anda pasti pernah mengalami kemarahan yang berlebihan bukan? Bagaimana Anda mengatasinya? Itulah kata lain dari tantrum, selengkapnya simak di bawah ini.

Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia Berhenti Mengeluh Perbanyak Rasa Syukur Maka Bahagia Akan Selalu Menghampiri

Pengertian tantrum yang dirujuk dari buku berjudul Tantrum Secret Calming the Strom, bahwa tantrum adalah perasaan emosi yang tidak terkontrol. Secara sederhana, tantrum merupakan sikap marah atau murka.

Namun, perilaku ini wajar terjadi karena masih tergolong normal sebagai wujud proses perkembangan pada anak. Adapun faktor penyebab terjadinya tantrum pada anak, yaitu:

Pertama, ada sesuatu yang menghalangi keinginan anak, sehingga anak menggunakan sikap tantrumnya untuk mencapai suatu keinginan tersebut.

Kedua, terkadang anak cenderung tidak mampu mengungkapkan diri atau keterbatasan dalam bahasa. Sehingga, anak merasa frustasi yang dapat menimbulkan sikap tantrumnya.

Baca Juga: Taukah Anda, Memendam Stres di Kepala Dapat Menyebabkan Mati Muda

Ketiga, pola asuh anak yang tidak benar dapat berpengaruh pada perilaku anak termasuk munculnya sikap tantrum. Jika orang tua terlalu memanjakan anak, terus bersikap otoriter, kurang memperhatikan keseharian anak itulah beberapa penyebab timbulnya sikap tantrum anak.

Tantrum dapat kita jumpai dengan perilaku anak yang berusia di bawah 3-5 tahun ke atas dengan ciri-ciri pada kebiasaan anak ketika menangis, mengigit, menendang, memukul-mukul tangan, melempar barang, berteriak, merengek bahkan mengkritik diri sendiri memecahkan barang dengan sengaja dan mengancam.

Untuk itu, perlu ada bimbingan konseling bagi anak yang sedang mengalami tantrum. Bagaimana caranya? Langkah pertama, mengendalikan kebiasaan-kebiasaan anak dengan pola asuh orang tua yang baik dan benar.

Dengan cara diusahakan jangan memberi nasihat moral, atau membujuknya, yang terbaik adalah membiarkan tantrum mereda hingga berhenti dahulu.

Baca Juga: Daripada Tidur Setelah Sholat Subuh, Lebih Baik Sedekah Karena Itu Lebih Baik Daripada Yang Lainnya

Barulah orang tua menunjukkan sikap positif dengan membaca buku, ajak anak jalan-jalan, dan lain sebagainya. Mengapa harus orang tua? Sebab orang tua memiliki peranan sepenuhnya dalam membimbing dan mengatur naik turunnya tantrum pada anak agar tidak berkelanjutan.***

Sumber: Dikutip dari buku berjudul “Konseling Islam: Solusi Problematika Anak dan Remaja” karya Muhsin Kalida, MA.

Penulis : Siti Fatimah Zahro, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

Editor: Ahmad Syaefudin

Tags

Terkini

Terpopuler