Masa kamu saingi dengan pecimu yang harganya cuma lima ribu, kan bisa membuat kecewa hatinya orang desa?!)
Lha mengecewakan hatinya orang itu dosa apa tidak? Dosa kan? Berarti memakai peci putih dosa? Hahaha
Makanya, santri Sarang terutama Al-Anwar itu tidak ada yang berpeci putih, kecuali habib (keturunan Nabi). Karena adatnya Mbah Moen, habib itu dimaklumi, adat beliau itu begitu.
Tapi, Mbah Hamid Pasuruan, Pondok Sidogiri, termasuk Gus Najih di Sarang itu argumennya begini: teks hadis kan kesunnahan pakai putih, sehingga ya mereka tetap pakai peci putih. Karena apa? Putih itu Sunnah.
Baca Juga: Orang yang Makrifat Kepada Allah itu Cirinya Dia Terpenjara Kata Gus Baha, Begini Penjelasannya
Nah, saya itu termasuk agak ndakik. Istilah ndakek itu pintar tapi sak penake dewe (semaunya sendiri). Tapi tetap saya itu pintar. Hahaha
Akhirnya, saya sejak dulu pun itu pakai baju Putih. Nabi kan jelas bersabda:
الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ
“Kamu itu kalau berpakaian, pakailah pakaian yang berwarna putih.”