Tahukah Anda! Dahsyatnya Positive Thinking

- 13 November 2022, 13:55 WIB
Doa setelah belajar
Doa setelah belajar /pixabay/yscan

Dalam pikiran kita terbagi menjadi dua, yaitu pikiran positif dan pikiran negatif. Ya, seperti dua kubu listrik yang saling berhubungan.

Jika kita berpikir positif tentu akan ada hal-hal baik yang muncul terjadi begitupun sebaliknya. Sebab, pikiran kita akan mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan nantinya.

Anda pasti sering mendengar istilah kata “positive thinking” atau berpikir positif. Ada kedahsyatan dibalik positive thinking, lho! Ingin tahu selengkapnya, yuk simak di bawah ini.

Baca Juga: Anda Menyerah Dalam Hidup Karena Banyak Masalah! Ini Solusinya, Motivasi Ning Jazil

Tindakan dan kata-kata Anda harus selaras dengan tujuan yang ingin dicapai. Anda harus mensyukuri dan memiliki keyakinan bahwa Anda sudah berhasil. Seraya memegang jantung Anda yang masih berdetak, berterimakasihlah akan setiap kejadian yang Anda lalui.

Ada sebuah cerita seseorang yang berkata “saya” (bukan si penulis), yaitu ketika berumur 19 tahun, tepatnya setelah Ayah mengalami kecelakaan, saya memutuskan untuk cuti kuliah. Selain karena keterbatasan biaya, saya juga ingin mendampingi dan merawat Ayah. Banyak teman dan keluarga yang tidak setuju, tetapi saya tetap merasa bahwa itulah pilihan terbaik.

Saya bertekad untuk terus belajar dari siapapun dan sumber manapun, mulai dari buku pengembangan diri, strategi, seminar, workshop, pengalaman berorganisasi. Saya punya komitmen yang saya jadikan bahan candaan setiap ada yang bertanya, mengapa saya tidak kuliah.

Saya selalu menjawab, “Sekarang posisinya harus diganti, bukan hanya dosen yang mengajar mahasiswa, tetapi mahasiswa harus bisa mengajar dosen.” Berselang setahun kemudian, ternyata candaan itu menjadi kenyataan. Ketika saya mengajar kelas motivasi tentang perubahan pola pikir, diantara beberapa murid saya adalah para dosen, bahkan salah satu diantaranya adalah profesor.

Saya juga ingat bahwa dulu setelah lulus SMA, saya sempat memutuskan untuk mengikuti seleksi Akademi Kepolisian. Dengan semangat ingin menjadi perwira, saya pun mempertahankan kekuatan tubuh dengan rajin berolahraga. Sayangnya, setelah dua tahun berturut-turut mengikuti proses seleksi, saya selalu dinyatakan tidak lulus. Lucunya, tiga tahun kemudian, saya di undang menjadi salah satu trainer untuk Polda Sulteng mengenai “Perubahan Mindset dan Cultursel Anggota Polri”.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x