KH Adlan Aly Baca Kitab di Masjid Tebuireng, Langit Tiba-tiba Gelap Turun Hujan, Ternyata Ini yang Dibaca

27 Februari 2022, 12:15 WIB
KH Adlan Aly Baca Kitab, Tiba-tiba Langsung Turun Hujan /bangkitmedia/

BERITA BANTUL - Hidup kyai satu ini lebih banyak dipenuhi ngaji, dzikir, dan penuh perhatian kepada para santri. 

Ia bukan saja hafal Qur'an, tapi juga dikenal sangat luas ilmu agamanya. Kalau berjalan, selalu menunduk, tak pernah melihat langit.

Saking tawadlunya sang kyai ini, para santri menaruh hormat luar biasa saat bertemu dengannya. 

Baca Juga: Syaikhona Kholil Bangkalan Lihat Tumpeng di Atas Kepala Imam Shalat, Ini Fakta yang Terjadi

Namanya KH Adlan Aly, pendiri Pesantren Walisongo Cukir Diwek Jombang. Kyai Adlan adalah santri kinasih KH Hasyim Asy'ari Tebuireng. 

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari buku 'Biografi KH Adlan Aly Karomah Sang Wali' terbitan Pustaka Tebuireng, 2014, yang ditulis Anang Firdaus, dijelaskan Kyai Adlan Aly sebagai ulama kharismatik yang hidupnya penuh keteladanan.

Dalam hafalan Qur'an, dikisahkan Kyai Adlan Aly sebagai sosok yang fasih bacaannya. Bukan hanya itu, Kyai Adlan juga dikenal sosok Al-Qur'an berjalan itu sendiri. Para santri bisa paham arti Qur'an dengan menyaksikan Kyai Adlan dalam hidup sehari-hari.

Dalam ngaji di Tebuireng, Kyai Adlan sangat istiqomah. Kalau tidaka ada halangan berarti, pasti akan datang menyapa ngaji para santri. Kyai Adlan bisa seimbang antara ngaji, tarekat, Qur'an, dan lain sebagainya.

Salah satu alumni Pesantren Tebuireng yang pernah jadi Menteri Agama RI, Prof KH Tholhah Hasan mengakui sosok KH Adlan sebagai guru yang alim dan wara.

Baca Juga: Gus Dur Bicara Soal Toa Masjid, Para Tokoh Biksu dan Pendeta Tak Kuat Tahan Tawa, Ini Kisahnya

"Di Tebuireng itu ada dua penghuni surga: Kiai Idris Kamali dan Kiai Adlan Aly. Beliau berdua sama-sama alim, wara', zuhud…," kata Prof Tholhah yang juga pernah jadi Wakil Rais Aam PBNU.

Ditegaskan juga, Kyai Adlan adalah kuncinya Kiai Hamid Pasuruan. Jadi kalau ingin mudah bertemu dengan Kyai Hamid, maka harus sowan dulu kepada Kyai Adlan di Cukir, Jombang.

Karena dikenal istiqomah mengaji, ada kesan luar biasa dalam pengajian Kyia Adlan. Yakni saat beliau kitab matan at-Taqrib, kitab fiqih rujukan Mazhab Syafi'iyah.

Kyai Adlan duduk tepat di posisi yang dulu digunakan Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari mengajar. Kyai Adlan duduk mengajar, para santri mengitarinya sebagai halaqah ilmiah.

Saat pengajian ini, terlihatlah karomah Kyai Adlan. Semua santri yang pernah ikut mengaji menjadi saksinya. Benar-benar nyata, langit Tebuireng jadi saksi utama.

Baca Juga: Gus Mus: Awas, Anakmu Bermain di Pinggir Neraka, Kok Malah Tenang-tenang Saja!

Ketika pembahasan tepat pada bab Istisqa’ (shalat memohon hujan), anehnya langit Tebuireng menjadi gelap. Dan tiba-tiba saja, bulan Ramadhan yang biasanya kemarau turun hujan deras mengguyur lingkungan Tebuireng.

Seolah langit malu dengan tawadlunya Kyai Adlan. Ketika disindir lewat pembacaan bab istisqa’ maka, langit langung menangis menurunkan air mata hujannya.

Sosok kharismatik penuh karomah itu wafat pada tanggal 17 Rabiul Awal 1411 H/6 Oktober 1990 M dalam usia 90 tahun.***

 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler