Kisah Umar bin Al-Khatthab yang Terdiam Saat Berhadapan dengan Seorang Nenek, Dia Menggetarkan Langit

7 Juni 2022, 18:32 WIB
/pixabay/FelixMittermeier/

BERITA BANTUL – Umar bin Al-Khatthab merupakan salah satu sahabat utama Rasulullah saw. Selain keislamannya membuat umat Islam semakin berani, Umar juga sangat dekat dengan Rasulullah saw.

Ketika Rasulullah saw. wafat, dia seolah tidak terima hal itu sehingga menganggap bahwa Rasulullah saw. hanya pergi sebentar dan akan pulang menemui umat Islam sebagaimana Nabi Musa a.s. pergi meninggalkan Bani Israil untuk menerima wahyu.

Umar juga menghunuskan pedang kepada orang yang berani mengatakan bahwa Rasulullah saw. wafat jika tidak ditenangkan dan disadarkan oleh Abu Bakar Al-Shiddiq.

Setelah Rasulullah saw. wafat, tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat, tibalah giliran Umar yang menggantikannya sebagai khalifah Rasulullah saw.

Baca Juga: Abu Bakar Al-Shiddiq pun Dimabuk Kepayang, Cinta Itu Memang Dahsyat

Ketika menjadi seorang khalifah, Umar kedapatan diam saja ketika berhadapan dengan seorang nenek. Umar tidak berani membantah ketika nenek itu berbicara dan berpendapat. Umar selalu mendengarkannya.

Dikutip dari buku berjudul Hikayat Auliya’ (Qaf, 2020) karya Syekh Muhammad Abu Al-Yusr Abidin, dikisahkan bahwa Umar dihentikan oleh seorang nenek.

Ketika itu, Umar sedang menaiki keledainya bersama beberapa orang. Seorang nenek pun menghentikannya dan memberinya nasihat.

“Takutlah kepada Allah, wahai Umar!” kata nenek tersebut.

Baca Juga: Jangan Berlebihan Menghadapi Kematian, Ini Nasihat Gus Baha

Umar pun mendengarkannya.

“Barang siapa meyakini kematian, ia pasti takut terlambat. Barang siapa meyakini peristiwa hisab, ia pasti takut azab,” demikianlah nenek tersebut menasihati.

Cukup lama nenek tersebut menasihati Umar sementara Umar hanya diam tidak membantah dan justru terlihat tunduk. Padahal, dia adalah khalifah, pemimpin umat Islam yang disegani dan ditakuti.

Seorang yang melihat kejadian itu pun penasaran dan bertanya kepada Umar, “Wahai Amirul Mu’minin, mengapa engkau sampai cukup lama dihentikan nenek tersebut?”

Baca Juga: Cerita Kisah: Kata-Kata Singkat Nabi Ismail Kepada Nabi Ibrahim Saat Ia Hendak Dikurbankan

“Demi Allah, jika dia menahanku dari pagi hingga sore, aku akan menurut, kecuali untuk melaksanakan shalat fardu,” jawab Umar.

“Apakah kalian tahu siapa nenek tadi?” tanya Umar dan langsung dijawab olehnya sendiri, “Dia adalah Khaulah binti Tsa’labah yang ucapannya didengar dari atas langit tingkat tujuh oleh Yang Maha Mendengar, Tuhan semesta alam, sementara Umar belum pernah mendengarnya.”

Ternyata, nenek itu adalah Khaulah binti Tsa’labah. Dialah yang menjadi asbab al-nuzul dari surah Al-Mujadilah.

Baca Juga: Kisah Ibrahim bin Adham ketika Naik Kapal dan Karamahnya, Doa Seorang Kekasih Allah yang Pasti Terkabul

Khaulah pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang hukum zhihar karena suaminya, Aus bin Al-Shamit, pernah melakukannya terhadap Khaulah.

Pada akhirnya, Aus menyesali perbuatannya dan ingin rujuk kembali kepada Khaulah namun tidak bisa karena demikian itulah jawaban Rasulullah saw.

Akhirnya, Khaulah mendebat Rasulullah saw., memprotes jawaban beliau. Protes tersebut kemudian dijawab oleh Allah langsung melalui surah Al-Mujadilah.

Baca Juga: Agar Hidup Bahagia di Dunia dan Mati Masuk Surga, Begini Doa yang Diajarkan Rasulullah

Karena itulah Umar sangat menghormati Khaulah. Umar merasa rendah diri jika berhadapan dengan Khaulah lantaran ucapannya mampu menggetarkan langit.***

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler