Cerita Kisah: Kata-Kata Singkat Nabi Ismail Kepada Nabi Ibrahim Saat Ia Hendak Dikurbankan

- 7 Juni 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi/Kisah Nabi Ibrahim saat mengorbankan putranya Nabi Ismail menjadi hikmah mendalam bagi umat Islam dalam memperingati Hari Raya Idul Adha
Ilustrasi/Kisah Nabi Ibrahim saat mengorbankan putranya Nabi Ismail menjadi hikmah mendalam bagi umat Islam dalam memperingati Hari Raya Idul Adha /Freepik

BERITA BANTUL – Semua umat muslim pasti thau bagamiana kisah nabi Ibrahim yang mendapat perintah dari Allah Swt Untuk menyembelih anaknya.

Setelah beberapa kali dihadang, Nabi Ibrahim dan Ismail akhirnya sampai di Bukit Malaikat di daerah Mina. Sejenak Nabi Ibrahim berpikir dan memohon petunjuk dari Allah SWT.

Nabi Ibrahim lalu menemukan batu datar yang cukup besar. Ismail lalu dibaringkan di sana. Wajah Ismail ditutupi oleh bajunya karena Nabi Ibrahim tak tega melihat anaknya disembelih.

Baca Juga: Seperti Apa Batasan Mampu Dalam Berkurban? Ini Penjelasan Lengkapnya

Saat akan menyembelih, ternyata pisau yang digunakan tumpul. Nabi Ibrahim lalu meminta anaknya untuk bersabat dan tawakal.

Ia lalu kembali mencoba menyembelih Ismail dengan pisau yang tajam. Kali ini, Malaikat Jibril datang setelah diutus Allah SWT. Suara Malaikat Jibril terdengar di seluruh penjuru bukit.

Dirangkum BeritaBantul.com dari BangkitMedia.com, Kata-Kata Nabi Ismail As. pada Nabi Ibrahim As. saat hendak dikurbankan

AYAHANDAKU :

  1. Ikatlah tanganku kuat-kuat agar tidak banyak bergerak hingga menyusahkanmu
  2. Hadapkan wajahku ketanah agar Ayah tidak iba melihatku saat disembelih
  3. Sisingkan pakaianmu agar tidak terkena darahku yang bisa mengurangi pahalaku dan membuat terharu Ibuku saat melihatnya
  4. Tajamkan parangmu agar mempercepat pelaksanaan penyembelihan dan dapat meringankan beban penderitaanku
  5. Sampaikan salamku pada ibuku, berikanlah pakaianku ini sebagai kenang-kenangan dari putera tunggalnya agar menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan katakan padanya agar sabar menerima perintah Allah SWT
  6. Jangan pernah ceritakan pada Ibuku bagaimana cara Ayah mengikat dan menyembelihku
  7. Jangan sesekali Ayah membawa anak-anak kerumah agar Ibuku tidak selalu mengingatku dan membuatnya susah hati
  8. Bila Ayah melihat anak sebayaku, jangan ayah tatap dia dalam-dalam agar Ayah tidak gelisah dan bersedih hati

(Tafsiir al-Khoozin VI/28, Tafsiir al-Fakhr Rooziy I/3778 dan Mafaatih al-Ghoib XXVI/138)

Halaman:

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: Bangkit Media


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x