Orang Lumpuh Berangkat Haji Dengan Merangkak, Kisah dari Sayyid Muhammad Al Maliki

11 Juli 2022, 17:39 WIB
Walaupun terbatas secara fisik, mereka semangat tunaikan ibadah haji /ANTARA/Saptono/

BERITA BANTUL - Ini kisah orang lumpuh yang berangkat haji dengan merangkak. Kisah ini berasal dari Sayyid Muhammad Al Maliki Makkah.

Karena rasa cinta dan rindu dengan Kakbah, siapa saja akan mampu berangkat haji walaupun lumpuh dan dengan merangkak. 

Allah akan memberikan anugerah kepada semua hamba, walaupun ia lumpuh saat berangkat haji.

Baca Juga: Nyamuk Tidak Digaji oleh Kementerian Keuangan namun Populasinya Masih Terjaga, Ada Rahasianya Kata Gus Baha

Sebagaimana dikutip dari catatan Fahrizal Fadil Mesir, dijelaskan bahwa berangkat haji merupakan sebuah kemuliaan bagi setiap orang.

Ibadah tahunan ini, sudah menjadi impian setiap muslim agar bisa segera ditunaikan demi melaksanakan rukun islam yang ke-lima.

Berbagai cara ditempuh atas dasar cinta dan patuh akan perintah Tuhan. Bahkan ada di antara mereka yang rela, meniti jalan yang tidak lazim. Seperti naik sepeda, untuk ke Makkah, di tengah adanya jalan lain, seperti pesawat.

Menurut Fahrizal Fadil, orang-orang nekat seperti itu bukanlah hal yang baru. Kisah-kisah seperti itu sudah banyak diceritakan.

Baca Juga: Jawaban Gokil Habib Husein Jafar Al Hadar Saat Ditanya Bolehkah Non Muslim Ikut Berkurban

Fahrizal Fadil kemudian mengutip dari kitab karya Sayyid Muhammad yang berjudul Al-Hajj: Fadhail wa Ahkam.

Dalam kitab tersebut, diriwayatkan oleh Syaqiq Al-Balkhi, Ia bercerita:

“Dalam perjalanan ke Mekkah, aku pernah melihat orang yang cacat sedang merangkak, berusaha untuk terus bergerak. Aku bertanya dari mana ia berasal? Ia menjawab dari Samarkand.

Aku bertanya kembali, berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menempuh perjalanan ke Mekkah dengan keadaan yang seperti ini?

Ia menjawab, beberapa tahun. Ia tidak ingat detailnya.

Baca Juga: Dibutuhkan Kebodohan dalam Beragama, Beginilah Maksudnya Kata Gus Baha

Aku pun memandanginya dengan pandangan yang begitu takjub. Masya Allah! Perjalanan yang sangat lama dengan keadaan yang begitu melelahkan.

Di tengah pandangan takjubku, ia berkata: “Syaqiq, kenapa Anda memandangiku seperti itu?”

“Aku kagum dengan fisikmu yang lemah, namun digunakan untuk berpergian dengan perjalanan yang sangat jauh.” aku menjawab dengan keadaan yang masih dipenuhi rasa takjub.

Ia menimpali: “Wahai Syaqiq! Perjalan yang jauh ini, sungguh rasa rindu membuatnya terasa singkat. Adapun tubuh yang lemah ini, sungguh Tuhanku Maha Kuat akan menanggungnya.

Wahai Syaqiq, apakah kamu masih merasa aneh dengan perjalanan seorang hamba yang ditanggung oleh Tuannya yang Maha Lembut?!

Baca Juga: Bolehkah Shalat Menggunakan Parfum Mengandung Alkohol? Ustadz Abdul Somad: Ada Dua Pendapat

Ia melanjutkan dengan dua bait syiir:

أزوركم والهوى صعب مسالكه ** والشوق يحمل والآمال تسعده

O, Tuhan. Aku mengunjungi-Mu. Semua perjalanan menuju cinta memang sulit untuk ditempuh, namun rindu ini selalu mendorong, dan impian bertemu selalu membuatnya menjadi terasa bahagia.

ليس المحب الذي يخشى مهالكه ** كلا ولا شدة الأسفار تبعده

Bukanlah pecinta orang yang takut celaka dalam perjalanan menuju kekasihnya. Bukan!. Dan jauhnya perjalanan juga tidak akan membuatnya jauh dari sesuatu yang ia cintai.

Demikian kisah orang lumpuh yang berangkat haji dengan merangkak yang ada di dalam kitab Sayyid Muhammad Al Maliki.

Baca Juga: Mau Dialog dengan Allah, Baca Al Qur'an Surat Ini, Kata Syekh Ali Jaber

Keterangan tersebut dikutip dari catatan Fahrizal Fadil di facebook pribadinya yang diunggah pada 8 Juli 2022.***

 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler