BERITA BANTUL - Gus Baha katakan bahwa dibutuhkan kebodohan dalam beragama, begini maksudnya.
Dalam kehidupan, tidak selalu kepintaran yang dibutuhkan untuk mencapai kebaikan dan kemaslahatan. Bahkan, kebodohan pun dibutuhkan.
Termasuk dalam beragama, terkadang kebodohan juga dibutuhkan menurut Gus Baha.
Lantas, kebodohan seperti apa yang dimaksudkan dalam beragama ini? Begini maksudnya.
Gus Baha menjelaskan dengan mengisahkan pengajaran Imam Malik kepada Imam Syafi’i, muridnya.
Imam Malik memberi pilihan kepada Imam Syafi’i untuk memilih antara pelayan yang pintar atau bodoh. Dijawablah bahwa pilihannya adalah pelayan yang pintar.
Setelah itu, Imam Malik memberi pilihan lagi, antara pelayan yang menurut atau yang membantah. Dijawablah bahwa pilihannya adalah pelayan yang menurut.
Imam Malik menegaskan bahwa pelayan yang bodoh itulah yang menurut sementara yang pintar itu suka membantah.