BERITA BANTUL – Ternyata, jalan-jalan itu juga termasuk ibadah kata Gus Baha. Jalan-jalan itu pergi ke luar rumah dalam rangka yang bermacam-macam.
Gus Baha menyampaikan bahwa jalan-jalan itu bisa menjadi ibadah jika bukan dalam rangka bermaksiat kepada Allah.
Selain menghibur hati, sebagai healing, dan menghilangkan kepenatan, jalan-jalan pun bisa dinilai sebagai ibadah. Hal itulah yang pernah disampaikan oleh Gus Baha perihal jalan-jalan.
Kata Gus Baha, “Orang-orang yang sering pergi jalan-jalan atau berkelana itu sering dipuji. Jadi, tidak ada nabi kecuali di antara ibadahnya itu jalan-jalan.”
Gus Baha menegaskan bahwa semua nabi itu pasti pernah melakukan perjalanan internasional. Rasulullah Muhammad saw. pernah jalan-jalan ke Syam padahal beliau orang Mekkah.
Nabi Ibrahim a.s. yang orang Syam pernah melakukan perjalanan sampai Mekkah. Hal itu karena di antara kearifan dimulai dari jalan-jalan itu tadi.
Jalan-jalan memang bisa memunculkan atau melahirkan kearifan. Hal itu dikarenakan bahwa dengan jalan-jalan, seseorang bisa mengetahui berbagai hal baru yang sebelumnya tidak ia tahu.
Adat-istiadat yang bermacam-macam, pemandangan sebagai ciptaan Allah yang indah, fenomena alam yang mencengangkan, dan sosiologi masyarakat yang berbeda-beda, itu semua menambah wawasan kita jika kita berjalan-jalan ke berbagai wilayah.