Tekankan Pentingnya Sosok Guru dalam Belajar, Gus Baha Kisahkan Ibrahim bin Adham yang Menasihati Muridnya

24 Oktober 2022, 08:35 WIB
Gus Baha /Tangkap Layar YouTube/DPPAI UII

BERITA BANTUL – Tekankan pentingnya sosok guru dalam belajar, Gus Baha kisahkan Ibrahim bin Adham yang menasihati muridnya.

Adanya sosok guru dalam belajar itu sangat penting. Belajar tanpa guru bisa jadi akan menyesatkan, apalagi dalam mempelajari agama.

Gus Baha pun mencontohkan kisah Ibrahim bin Adham yang memberi nasihat dengan bijak dan cerdas kepada salah seorang muridnya.

Gus Baha menyampaikan, “Coba bayangkan kalau orang sekarang belajar tanpa guru dan hanya percaya dengan teks, maka itu tidak akan bisa.”

Baca Juga: Benarkah Shalawat Adalah Pengganti Doa? Berikut Ini Penjelasannya

Gus Baha mengatakan bahwa orang tanpa guru itu buruk sekali. Ini ada cerita nyata di dalam kitab tasawuf yang berjudul Risalah Al Qusyairiyah.

Dikisahkan oleh Gus Baha bahwa Ibrahim bin Adham, seorang sufi besar, mempunyai murid yang kaya raya dan pintar.

Murid ini kalau berdagang itu sampai Azerbaijan dan Palestina, pokoknya dia itu seorang importir.

Kalau dia sudah punya uang itu kemudian disedekahkan kepada gurunya, yaitu Ibrahim bin Adham, dan orang-orang yang berguru kepada Ibrahim.

Baca Juga: Menghadap Langit Saat Sholat dan Berdoa, Hati-hati, Ternyata Ini Hukumnya Dalam Islam

Karena sering bersedekah, murid ini kemudian bergaya sok cerdas. Ketika di perjalanan, dia melihat burung yang sayapnya patah dan kakinya juga patah sehingga tidak bisa terbang dan ada di padang pasir.

Karena burung tersebut tidak bisa terbang, burung-burung yang lain pun datang dan memberinya makan. Dengan demikian, burung yang tidak bisa terbang itu tetap bisa makan.

Melihat kejadian itu, si murid tadi menyimpulkan bahwa rezeki itu dari Allah, burung yang sudah tidak bisa mencari rezeki pun masih tetap bisa makan.

“Kalau begitu, saya tidak usah bekerja, nanti juga masih bisa makan,” gumam si murid itu.

Baca Juga: Kalau Menjadi Kiai Itu Tidak Usah Banyak Gaya, Gus Baha: Dulu Orang yang Berdakwah Itu Dipukuli

Si murid itu lantas mengadu kepada gurunya dan menceritakan kisah burung yang tak bisa terbang itu lalu menyimpulkan bahwa dirinya tidak akan bekerja lagi karena pasti akan tetap mendapat rezeki dari Allah.

Oleh Ibrahim bin Adham, murid ini ditertawakan karena kesimpulannya yang seperti itu.

Sang guru mempertanyakan mengapa yang ditiru adalah burung yang tak bisa terbang, karena seharusnya yang ditiru itu adalah burung-burung yang memberinya makan.

Di mana pun, tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.

Baca Juga: Beginilah Alasan Banyak Kiai Terjun ke Dunia Politik Menurut Gus Baha, bukan Sekadar Dorongan Duniawi

Mendengar penjelasan dari sang guru, si murid itu pun segera tersadar.

Kisah inilah contoh pentingnya guru sebagai pembanding. Menurut Gus Baha, sebenarnya kesimpulan si murid tadi tidak terlalu bodoh, tetapi gurunya lebih pintar.

Gus Baha menuturkan, “Jangan-jangan cara pandang kita tentang Islam itu seperti itu karena belajar tanpa guru. Jadi, pikiran itu setelah ada pembanding, maka akan terlihat yang benar.”

“Oleh karena itu,” sambung Gus Baha mengutip pepatah Arab, “suatu perkara biar jelas itu harus digunakan pikiran pembanding.”

Baca Juga: Rasulullah pun Memuji Puisi yang Indah Meskipun Gubahan Orang Kafir

Keterangan Gus Baha tersebut disarikan dari pengajiannya yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***

 

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Santri Gayeng

Tags

Terkini

Terpopuler