BERITA BANTUL – Puisi Al Hallaj yang mengguncang nurani publik; paham yang menyeretnya ke tiang gantungan.
Al Hallaj adalah sebuah nama yang sangat tidak asing bagi kita, terlebih kita sempat mempelajari tasawuf.
Al Hallaj (w.922 M) adalah seorang sufi martir yang legendaris. Kematiannya yang mengenaskan, digantung, konon, karena kata-katanya yang mengandung panteisme.
Di antara puisinya yang terkenal sekaligus menggucang nurani publik adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Kisah Pengembaraan dan Perjalanan Spiritual Al Hallaj yang Mengundang Kontroversi
انا من اهوى ومن اهوى انا.
نحن روحان حللنا بدنا
فاذا ابصرتنى ابصرته
واذا ابصرته ابصرتنى
Aku adalah Dia yang mencinta
Dia yang mencinta adalah Aku
Kami dua ruh yang menyatu dalam satu tubuh
Bila kau melihatku, kau melihat-Nya
Bila kau melihat-Nya
Kau melihat-Ku
Baca Juga: Kisah Laila Majnun; Imajinasi Cinta yang Menyatukan, Cerita yang Membuat Air Mata Mengalir
Pada masanya ia melihat dengan mata kepalanya perilaku orang yang mengaku diri pembela agama Tuhan.
Mereka tampil di jalan-jalan dengan atribut-atribut khas orang-orang saleh, di samping simbol-simbol yang dianggap "sakral".
Akan tetapi sayang, mereka melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan yang berlawanan dengan pesan-pesan suci agama.
Mereka merusak kedamaian, kasih, dan harmoni sosial yang sudah berabad dijaga.
Baca Juga: Motif yang Melatari Dijatuhkannya Hukum Bunuh terhadap Al Hallaj; Peristiwa setelah Eksekusi
Al Hallaj lalu menggubah puisi ini:
الى كم أنتَ في بحرِ الخطايا
تُبارِزُ من يراك ولا تراهُ ؟
Sampai berapa lama lagi kau senang berkubang di lautan dosa
Melawan Dia yang melihatmu
Dan kau tak melihat-Nya.
وَ سَمْتُكَ سَمتُ ذي وَرعٍ ودينٍ
وفِعلُكَ فِعلُ متَّبِعٍ هواهُ؟!
Penampilanmu bak orang saleh dan pintar mengaji
Tetapi perilakumu perilaku penganut hasrat-hasrat rendah
فيا من باتَ يخلو بالمعاصي
وعيْنُ اللهِ شاهدةٌ تراهُ
Duhai yang tenggelam dalam dosa
Ingatlah, Mata Tuhan senantiasa menyaksikan dan melihatmu
أتطمعُ أن تنالَ العفوَ ممَّنْ
عصَيتَ، وأنتَ لمْ تَطلبْ رضاهُ ؟
Apakah kau berharap Tuhan yang kau lawan, memaafkanmu
Padahal kau tak berhasrat mencari rida-Nya
أتفرحُ بالذنوبِ وبالخطايا
وتنساهُ ولا أحدٌ سواهُ
Apakah kau senang dengan kerja-kerja berdosa
Sambil terus melupakan Dia Yang tak ada siapa pun selain Dia
فَتُبْ قبلَ المماتِ وقبلَ يومٍ
يُلاقي العبدَ ما كسبتْ يداهُ
Kembalilah kepada-Nya sebelum kau mati dan sebelum Dia menemui hamba-Nya
Meminta tanggung jawab kerjanya di dunia
Tulisan ini dilansir dari status Facebook Husein Muhammad yang dibagikan pada 16 November 2018 dengan mengutip puisi-puisi Al Hallaj dari Diwan Al Hallaj.***