Ilmunya Setinggi Langit Tapi Tidak Bermanfaat, Sebabnya Suka Sakiti Orang Lain Kata Gus Baha

21 Desember 2022, 08:21 WIB
Agar Hidupmu Bermanfaat dan Penuh Berkah, Jangan Sakiti Orang Lain Kata Gus Baha /youtube @najwashihab/

HIKMAH - Ilmunya Setinggi Langit Tapi Tidak Bermanfaat, Sebabnya Suka Sakiti Orang Lain Kata Gus Baha.

Punya tinggi yang tinggi dan mendalam tentu capaian akademik yang membanggakan. Tapi itu belum jadi kriteria ilmunya bermanfaat. 

Gus Baha bahkan sampai memberikan peringatan orang yang punya ilmu tinggi jangan sampai menyakiti orang lain. Sangat berbahaya.

Baca Juga: Pagi-pagi Tidak Dibuatkan Kopi Kok Marah, Jadi Suami Jangan Ribet Kata Gus Baha

Ilmu yang bermanfaat memang jadi tolok ukur sangat penting dalam karakteristik ilmu yang dipelajari masyarakat pesantren di Indonesia. 

Walaupun mencapai ilmu setinggi langit, tapi kalau tak jadi ilmu yang bermanfaat, maka itu dinilai tak berguna, kosong. 

Ilmu yang bermanfaat akan antarkan seorang ilmuan kepada kepribadian yang mulia, meniru laku hidup yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Gus Baha memberikan nasihat penting tentang ilmu yang bermanfaat. Menurutnya, meskipun ilmu yang dimiliki sebesar gudang atau kitab yang bersusun-susun tidak akan ada manfaatnya, kecuali jika melakukan 3 hal ini.

Yang pertama tidak berlebihan dalam mencintai urusan duniawi atau perhiasan dunia.

Kemudian Gus Baha menjelaskan maksud mencintai urusan duniawi adalah sikap seseorang yang bergaya sombong dengan orang lain.

"Kamu jangan cinta duniawi untuk dipakai bergaya atau sombong dengan yang lain," ujar Gus Baha.

Baca Juga: Hukum dan Hikmah Pacaran dalam Ngaji Gus Baha, Kamu Bisa Tercengang Membacanya

Yang kedua, hendaknya seseorang tidak berteman dengan syetan.

Arti dari berteman dengan syaitan yaitu menuruti segala perintah atau hasutan dari syaitan serta menentang perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.

"Maksudnya berteman dengan setan yaitu menuruti perintah syaitan dan menentang perintah Allah dan Rasuln-Nya," kata Gus Baha.

Maka dari itu, orang yang ingin ilmunya bermanfaat sebaiknya selalu mentaati segala perintah Allah dan Rasul.

Serta tidak melakukan perbuatan tercela karena hasutan dari syetan.

Lalu yang ketiga, Gus Baha menyarankan agar tidak mengganggu bahkan menyakiti orang lain.

"Makanya saya tidak begitu suka dengan penceramah ekstrim, kerena suka menyalahkan atau menyakiti sesama mukmin," sambung Gus Baha.

Baca Juga: Cara Mengelola Hawa Nafsu Menurut Gus Baha, Meniru Keteladanan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Gus Baha menjelaskan bahwa sikap yang suka menganggu orang lain, bukanlah sifat dari seorang mukmin atau beriman.

"Kamu jangan suka membuat kesal orang lain makanya saya jadi kyai suka bercanda karena bagaimanapun bercanda itu biasanya tidak menyakiti orang lain," kata Gus Baha.

Keterangan Gus Baha tersebut dikutip dari kanal youtube TASBIH TV yang diunggah pada 14 September 2021.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler