Agar Tidak Melulu Mengatasnamakan Takdir Allah, Begini Keterangan Gus Baha tentang Iman kepada Qadla dan Qadar

26 Januari 2023, 11:39 WIB
Agar Tidak Melulu Mengatasnamakan Takdir Allah, Begini Keterangan Gus Baha tentang Iman kepada Qadla dan Qada /Tangkap Layar YouTube Krapyak TV/

 

BERITA BANTUL - Agar tidak melulu mengatasnamakan takdir Allah, begini keterangan Gus Baha tentang iman kepada qadla dan qadar.

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang populer disapa Gus Baha, dalam sebuah kesempatan pernah menjelaskan perihal takdir Allah.

Sebagaimana rukun iman yang keenam, kita wajib mengimani qadla dan qadar.

Hanya saja, banyak orang yang sedikit-sedikit mengatasnamakan takdir untuk mengonfirmasi apa yang sedang dialami sehingga mudah menyerah. 

Baca Juga: Gus Baha Berikan Logika Cerdas tentang Sampainya Doa yang Dikirimkan kepada Orang yang Sudah Meninggal

Menurut Gus Baha, ketika orang saleh menyadari bahwa Allah sudah menentukan semua hal, itu sudah keren.

“Saya bangga punya Tuhan yang sudah tahu nasib saya seperti apa nanti,” tutur Gus Baha mencontohkan.

Hanya saja, ada juga orang yang terkadang tersesat dalam mengartikan takdir Allah.

Contohnya seperti ini, “Kalau Allah sudah tahu nanti saya celaka, apa gunanya saya shalat?”

Baca Juga: Biografi Lengkap dan Manaqib Abah Guru Sekumpul untuk Menyambut Haul Sebagai Obat Rindu

Gus Baha mengatakan bahwa untuk memercayai qadla dan qadar harus punya kesalehan agar tidak menyalahartikan takdir.

Setelah itu, Gus Baha lantas mengisahkan perihal cucu Nabi Muhammad saw.

“Di antara iman harus beriman kepada qadla dan qadar supaya kita tahu bahwa Allah itu tidak dimaksiati secara terpaksa,” ujar Gus Baha.

Maksudnya, manusia harus berkeyakinan tentang khairihi wa syarrihi minallah (baik dan buruk itu dari Allah).

Baca Juga: Nabi Muhammad Itu Kekasih Allah namun Tidak Bisa Seenaknya Sendiri Mengatur Allah, Ini Penjelasan Gus Baha

Meski demikian, Gus Baha mengatakan bahwa manusia harus bersyariat agar tidak melakukan maksiat yang dosanya dilimpahkan kepada Allah.

“Barangsiapa menimpakan dosanya atas nama Tuhannya, maka dia lacut betul,” ujar Gus Baha membacakan sebuah hadis.

Gus Baha lantas memberikan contoh tentang zina dan kemaksiatan lainnya. Sebagaimana kita tahu, zina itu perbuatan maksiat yang menghasilkan dosa.

“Yang zina kamu, Allah tidak ikut zina. Yang maling kamu, Allah tidak ikut maling. Terus kamu berkata, ‘ini semua karena Allah’. Itu kriminal betul,” ungkap Gus Baha.

Baca Juga: Kalau Kamu Ingin Hidup Bahagia dan Selamat, Amalkan Tiga Perkara Ini Kata Gus Baha

Menurut Gus Baha, itulah dosa yang paling dilaknat dan dosanya melebihi zina, yakni melimpahkan dosa kepada Allah dengan alasan takdir.

Keterangan Gus Baha dalam tulisan ini diolah dan disarikan dari kajiannya yang dilansir dari kanal YouTube Agus Mujib.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Agus Mujib

Tags

Terkini

Terpopuler