Network
BERITA BANTUL - Menjalankan perintah hadits terkait amar ma'ruf nahi munkar harus diletakkan dalam pondasi yang tepat.
Kalau salah menempatkan pondasi, maka bisa salah memaknai dan mengaplikasikan amar ma'ruf nahi munkar.
Yang lebih bahaya, sudah salah memaknai dan mengaplikasikan, tapi menegaskan itulah makna yang paling benar.
Baca Juga: Ijazah Doa Shalawat dari Gus Mus, Dianjurkan Dibaca Saat Pandemi Agar Selalu dalam Lindungan Allah
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Bangkit TV, KH Ahmad Mustofa Bisri Rembang Jawa Tengah menjelaskan terkait landasan utama amar ma'ruf nahi munkar.
"Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar itu semestinya harus dilandasi kasih sayang karena pada dasarnya amar ma’ruf nahi mungkar adalah manifestasi dari kasih sayang," tegas Gus Mus sapaan akrabnya.
Bagi Gus Mus, kalau disebut menguatkan amar ma’ruf nahi mungkar itu namanya menguatkan kasih sayang diantara sesama.
"Semakin seorang sayang kepada manusia berarti semakin kuat amar ma’ruf nahi mungkar. Ketika seorang tidak memiliki kasih sayang maka akan hilang rasa kepedulianya kepada sesama," tegas Gus Mus.
Selanjutnya, Gus Mus memberikan contoh ada anak kecil memanjat pohon jambu biji ketika hujan. Lalu ada empat orang melihat dengan reaksi yang berbeda-beda.
Baca Juga: Maksa Mau Mengislamkan Orang Lain? Gus Mus: Sombong Banget, Nabi Muhammad Saja Gak Bisa
