Allah yang menjalankan proses perjalanan isra mikraj. Jadi tidak ada yang tidak mungkin, jika sudah ditentukan oleh Allah.
Baca Juga: Tata Cara Puasa 27 Rajab Sesuai Dalil Sunnah, Pahalanya Seperti Puasa 100 Tahun
Menurut mayoritas ulama, pendapat yang yang paling kuat adalah Rasulullah melihat dzat Allah secara langsung dengan mata telanjang.
Walaupun demikian, memang Sayyidah Aisyah tidak sepakat kalau Nabi Muhammad langsung melihat Allah.
عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ لا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ ... ) رواه البخاري
Sayyidah Aisyah menegaskan, siapa yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad melhat Allah maka ia bohong, sedangkan Allah tidak akan bisa dilihat oleh mata kepala manusia.
Sedangkan Ibnu Abbas melihat bahwa Nabi Muhammad melihat Allah dengan mati hatinya, bahkan sampai dua kali.
Baca Juga: Kamu Belum Puasa Rajab? Masih Ada Kesempatan, Simak Nasehat Mbah Maimoen
وذكرابن إسحق ان ابن عمرأرسل الي ابن عباس يسأله هل رأي محمد ربه؟فقال نعم والاشهرعنه انه رأي ربه بعينه روي ذلك عنه من طرق وقال أن الله اختص موس بالكلام وإبراهيم بالحلة ومحمدابالرؤية وحجته
Dijelaskan juga dari penuturan Ibnu Ishaq bahwa Ibnu Umar diminta menanyakan kepada Ibnu Abbas tentang Nabi telah melihat Allah, maka Ibnu Abbas menjawab: