BERITA BANTUL - Karomah dan kewalian Gus Miek dikenal luas masyarakat, terkhusus masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Karena itu, banyak warga yang ingin bertemu Gus Miek, tapi sulit. Gus Miek sendiri jarang di rumah, lebih sering berada di luar.
Semua memaklumi, karea dakwah Gus Miek lintas batas. Justru, yang banyak mendapatkan perhatian Gus Miek adalah kelompok hitam yang berlumur kemaksiatan.
Baca Juga: Karomah Syaikhona Kholil: Didik Santri dengan Menguras Jamban, Isyarat Dahsyatnya Mbah Manab Lirboyo
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan warga sekitar Pondok Al-Falah Ploso punya maslaah serius. Selalu mencari-cari Gus Miek, tapi belum ketemu jua.
Namanya Pak Adnan. Ia selalu membuat makan yang dititipkan di kantin Pondok Ploso. Pak Adnan ini punya seorang keponakan yang sampai umur 9 tahun belum bisa jalan. Ikhtiyar ke dokter, tabib, kyai semua sudah dilakukan. Tinggal Gus Miek saja yang ditunggunya.
Sampai pada satu momen, yakni ketika setelah selesai jama'ah di Masjid Pondok Ploso, Pak Adnan melihat Gus Miek sedang duduk santai tanpa pakai baju atasan di teras madrasah depan masjid.
Pak Adnan langsung buru-buru mendekat Gus Miek, kemudian menceritakan perihal keponakannya.
"Kamu kira saya ini dukun, ya," kata Gus Miek.
Tentu saja Pak Adnan sungkan dengan jawaban Gus Miek. Bingung. Tapi apa daya, kondisi sangat kepepet, harus ngomong apa adanya.