Network
BERITA BANTUL - KH Abdul Karim adalah pendiri Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. Dikenal sosok zuhud, sangat berhati-hati dalam masalah harta dunia.
Mbah Karim, biasa disebut, tidak berkenan terselip dalam hatinya perkara yang berbau duniawi. Semua barang dunia dijauhkan betul dari bersitan hati.
Sangat masyhur dalam kesehariannya, Mbah Karim hanya memiliki pakaian yang bisa dihitung dengan jari. Sangat sedikit.
Baca Juga: Nabi Khidir Datangi Lirboyo, KH Mahrus Aly Kecolongan, Ini yang Dikatakan Setelahnya
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan zuhudnya Mbah Karim saat masih ngaji di Pesantren Tebuireng asuhan KH Hasyim Asy'ari yang juga pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Saat di Tebuireng, Mbah Karim sudah dikenal sebagai sosok kiai yang ahli ilmu alat, yakni nahwu dan sharaf. Kalau santri ada kesulitan, banyak yang mengadukan kepada Mbah Karim.
Karena seringnya para santri datangi kamar Mbah Karim, maka kamar itu selalu ramai dengan perbincangan soal ilmu alat. Rujukan semua santri, tanpa terkecuali.
Sebagai wujud terima kasih, para santri tentu tambah bahagia dengan menyelipkan amplop kepada Mbah Karim. Sangat wajar, karena waktu Mbah Karim dihabiskan untuk mengaji kepada Mbah Hasyim Asy'ari dan mengajar santri-santri dari berbagai penjuru negeri.
Baca Juga: Karomah Syaikhona Kholil: Didik Santri dengan Menguras Jamban, Isyarat Dahsyatnya Mbah Manab Lirboyo
Ucapan terima kasih itu dikenal dengan salam tempel. Mbah Karim menerima semua salam tempel itu.
