Baca Juga: Kisah Gus Dur Perintahkan Kiai Ghofur Sunan Drajat Panjat Pohon Kelapa, Ini Rahasianya
"Stop. Kita kedatangan saudara,"
"Gus Dur saudara, Gus Dur saudara."
Maka, seketika semua pasukan pengepung itu meletakkan senjata dan maju merangkul dengan sangat akrab."
Banser begitu diterima oleh semua komponen di Tolikara. Hingga misi perdamaian berhasil dengan kesepakatan-kesepakatan kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik.
Ketika pasukan Banser Batang hendak pulang, pakaian seragamnya dilucuti dan diminta oleh penduduk asli. Mereka ingin memakainya dan berminat menjadi anggota Banser.
Baca Juga: Gus Dur Bicara Soal Toa Masjid, Para Tokoh Biksu dan Pendeta Tak Kuat Tahan Tawa, Ini Kisahnya
Demikianlah. Menurut Kyai Faizin, kita benar-benar meyakini kewalian *Gus Dur*. Sebab, meskipun telah tiada, nama besarnya masih bgitu berpengaruh dan ditakuti banyak pihak.
Sehingga, wirid dan hizib yg telah diamalkan, kanuragan dan kesaktian yang telah disiapkan, tak jadi digunakan.
Cukup dengan menyebut nama "Gus Dur", semua bisa teratasi dan misi berjalan lancar.