BERITA BANTUL - Abah Guru Sekumpul memberikan nasehat penting terkait makna cinta yang sering diucapkan dan mudah sekali dilupakan.
Sekedar mengucapkan cinta dan kemudian menjadi rutinitas saja, tidak dibarengi dengan bukti nyata, Abah Guru Sekumpul khawatir terjebak dalam cinta palsu.
Hanya suka mengucapkan, tidak ada isinya, namanya cinta palsu menurut Abah Guru Sekumpul.
Baca Juga: Dahsyatnya Tawasul dengan Waliyullah Tarim, Ijazah Doa Abah Guru Sekumpul
Dilansir BeritaBantul.com dari kanal youtube Penerus Para Nabi, Abah Guru Sekumpul memberikan nasehat sangat penting terkait makna cinta dan cinta palsu.
"Cinta itu gampang, namun kebanyakan cintanya palsu, berkata cinta dengan Allah, Rusulullah dan guru, namun buktinya apa,” kata Abah Guru.
Menurutnya, enak bila sekedar mengaku-ngku cinta, namun bila dibuktikan ternyata palsu cintanya. Cinta pada Allah, bukan hal yang mudah, karena ibadah yang dilakukan merupakan bukti kehambaan kita pada Allah.
"Cinta pada Allah menumbuhkan ketaqwaan yang mendalam atas diri seorang hamba, semakin tinggi cinta hamba pada Allah, maka makin tinggi derajat taqwanya pada Allah, baik lahir maupun batin," tegasnya.
Baca Juga: Guru Sekumpul Melesat di Alam Gaib, Sekejab Bertemu Rajanya Wali, Baghdad Bergetar
Demikian juga cinta pada Rusulullah, bukan saja banyak shalawat diuntaikan, namun juga akhlak Rasulullah harus diteladani, sunah-sunahnya harus dijunjung tinggi.
“Kita mau bahagia dunia akhirat, mulia, derajat tinggi di sisi Allah, tidak lain dengan mutaba'ah (mengikuti) lahir batin dengan Rusulullah. Makin sempurna mengikuti lahir batin dengan Rusulullah, maka semakin tinggi derajat kemuliaan hamba di sisi tuhannya,” tegas Abah Guru Sekumpul.
Hal yang sama juga terkait cinta kepada para wali atau guru murobbi. Cinta ini bukan sekedar ucapan cinta atau mahabbah, namun isinya kosong. Cinta dimaknai mengikuti jejak langkah guru dalam menuntut ilmu, beramal sholeh, akhlak yang mulia.
Baca Juga: Didatangi Rasulullah Sejak Usia 5 Tahun, Ini 7 Karomah Putra Abah Guru Sekumpul
“Bila sekedar panatik buta, namun tak mengikuti jejak langkah beliau, nasehat-nasehat beliau tak dilaksanakan, ilmu yang beliau ajarkan tak diamalkan, cuma bangga atas diri beliau, namanya itu cinta palsu,” kata Abah Guru Sekumpul.
Makanya, kata Abah Guru, bila benar cinta pada guru, apa-apa nasehat, ilmu yang beliau berikan diamalkan dengan ikhlas, istiqomah, Allah yang dituju, bukan dunia, bukan jabatan, bukan kemuliaan, bukan pujian.
“Guru sebagai pemberi jalan menuju Allah dan Rusulullah, dengan perantara guru kita kenal Allah, Rusulullah, hukum-hukum tuhan, aturan Rasulnya,” tegas Abah Guru Sekumpul.
Baca Juga: Guru Sekumpul Kisahkan Rahasia Perampok Jadi Waliyullah, Ternyata Ini Amalannya
Abah Guru Sekumpul juga mengajarkan agar mencari guru yang ahlisunahwaljamaah.
"Dalam menuntut ilmu harus dikaji yang wajib baru yang sunat. Ibadah harus ikhas dan istiqomah serta benar sesuai tuntunan Rusulullah," tegasnya.
"Dalam menuntut ilmu, jangan berguru yang sesat menyesatkan," pungkasnya.***