Tapi mereka memberi untuk Gus Miek, bukan sedekah untuk Kiai Jazuli.
Baca Juga: Sudah Lama Wafat, Gus Miek Didik Preman Shalat Berjamaah, Betapa Kagetnya Saat Tahu yang Sebenarnya
Mereka bilang sama Kiai Djazuli: "Ini Kyai, untuk Gus Miek. Jika Gus Miek pulang preinan (liburan-red) dari pondok, tolong ini sembelih".
Saat Gus Miek pulang preinan dari pondok, di ndalem Kiai Jazuli seperti ada acara besar. Ayam-ayam, kambing-kambing disembelih dan diolah demi kerawuhan Gus Miek.
Dulur-dulur (saudara-saudara) Gus Mik sedikit merasa "anu" pada Kiai Djazuli. Tapi Kiai Djazuli paham dan nGerti pada anunya putra-putranya.
Kira-kira andai dibahasakan "anu"nya mereka bisa begini:
"Abah, kalo kak Mik pulang dari pondok berpesta, nyembelih ini itu. Saat aku pulang dari pondok, sebutir telor pun tak disembelih".
Baca Juga: Karomah Kiai Hamid Menembus Langit Arab, Waliyullah Jeddah Buka Rahasia
Toh padahal ayam-ayam, kambing-kambing dan sapi yang dibuat penyambutan itu justeru milik Gus Miek, dan Kiai Djazuli hanya melaksanakan pinta dari orang-orang yang bersedekah.
Kiai Djazuli khawatir jangan-jangan nantinya Gus Miek dan dulur-dulurnya ada anu yang tak anu, seperti cerita Nabi Yusuf dan dulur-dulurnya.