Network
BERITA BANTUL – Kisah para wali senantiasa dihiasi dengan keajaiban-keajaiban. Di antara keajaiban itu ialah bahwa seorang wali itu bisa terbang, berjalan di atas air, pergi ke suatu tempat yang jauh hanya dengan waktu singkat, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, itu semua bukanlah sesuatu yang luar biasa atau suatu keajaiban menurut Jalaluddin Rumi. Hal-hal yang di luar nalar itu hanya sebatas suatu perkara yang lumrah bagi para wali.
Dikutip dari buku berjudul Fihi Ma Fihi (Forum, 2016) karya Jalaluddin Rumi, disebutkan bahwa sang sufi Persia itu menganggap jika orang yang bisa bepergian jauh hanya dalam waktu sekejap bukanlah keajaiban.
Baca Juga: Saat Ada Kesulitan, Baca Amalan dari KH Sya’roni Ahmadi ini, Semoga Dimudahkan
Dia mengatakan, jika ada orang yang bisa pergi dari tempat ini ke Ka’bah (jarak yang jauh) dalam waktu satu kedipan mata saja, itu bukanlah sesuatu yang luar biasa atau sebuah keajaiban.
Kemampuan seperti ini juga dimiliki oleh angin muson yang pergi dari satu tempat ke tempat lain sekehendaknya.
“Adapun keajaiban yang sejati,” kata Rumi, “adalah jika Allah membawamu dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan kamu bepergian dari sana ke sini, dari kejahian menjadi akal, dari kematian menuju kehidupan.”
“Sebagaimana awalnya kamu,” lanjut Rumi, “adalah tanah yang mati, lalu Allah membawamu ke alam tetumbuhan, kemudian kamu pergi dari alam itu ke dunia segumpal darah dan daging. Dari situ, kamu berpindah ke dunia hewan. Akhirnya dari dunia hewan kamu pergi ke dunia manusia.”
