Network
BERITA BANTUL - Bersyukur kepada Allah ialah berterima kasih kepada-Nya atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan-Nya. Sebagai makhluk, khususnya manusia, sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah.
Bersyukur itu menjadi keharusan sementara mengingkari nikmat-Nya itu menjadi kedurhakaan.
Jika kita bersyukur kepada Allah, maka nikmat pun akan ditambahkan oleh-Nya. Sebaliknya, jika kita mengingkari nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita, maka azab Allah pun tersedia untuk mengingatkan kita.
Baca Juga: Bentuk Syukur yang Paling Sederhana menurut Imam Al-Ghazali
Hal itu sebagaimana yang telah Dia firmankan dalam QS. Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian, tetapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Hanya saja, syukur tidak sesederhana itu. Syukur tentunya lebih dari kata sederhana karena bentuk syukur yang sempurna merupakan syukur yang paling utama.
Baca Juga: Ada 2 Hal yang Mewajibkan Seseorang Itu Harus Bertobat menurut Imam Al-Ghazali
