BERITA BANTUL – Gus Baha membeberkan sebuah cara memaknai Tawadhu dan sifat Khusnudzon kepada orang lain.
Gus Baha menjelaskan bagaimana sikap seseorang ketika melihat dan menilai orang lain agar terwujudnya sikap Tawadhu dan Khusnudzon kepada orang lain.
Karena dari sikap Tawadhu dan Khusnudzon inilah yang akan membentuk kepribadian yang baik seseorang dimana dirinya akan selalu bersikap positif.
Baca Juga: Banyak Jomblo Belum Menikah Itu Salah Persepsi, Gus Baha: Sebab Nafsu Sendiri
Gus Baha menjelaskan ketika seseorang melihat orang yang lebih tua, maka dibayangkan bahwa orang tua tersebut lebih alim, lebih soleh dari padanya karena jarak ibadah dan umur yang telah dilalui.
Kemudian jika seseorang melihat orang yang lebih muda, maka dibayangkan bahwa orang yang lebih muda tersebut lebih sedikit maksiatnya karena umurnya masih muda.
Kemudian jika melihat orang yang fasik, maka dibayangkan bahwa bisa saja sekarang fasik tapi belum tahu jika Allah menurunkan hidayah kepadanya.
“Karena menurut sejarah, Umar bin Khottob itu mau membunuh Nabi, tapi diberikan hidayah Allah dan akhirnya menjadi sahabat Nabi,” ucap Gus Baha.
Baca Juga: Semua Dosa Akan Diampuni oleh Allah, Gus Baha: Kecuali yang Satu Hal