Tidak Semua Kisah tentang Nabi Muhammad Itu hanya Keseriusan ketika Berdakwah Kata Gus Baha

- 30 Juni 2022, 18:00 WIB
Gus Baha
Gus Baha /

BERITA BANTUL – K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, pernah menyampaikan bawha Nabi Muhammad saw. itu tidak selalu dalam keseriusan ketika berdakwah.

Adakalanya Nabi Muhammad saw. itu berdakwah tidak seserius yang dibayangkan sehingga memunculkan ketegangan. Itu karena jika memunculkan ketegangan, nanti orang-orang pada takut sehingga tak tertarik dengan Islam.

Dengan begitu, beliau itu sering sekali menghilangkan ketegangan dan kerseriusan tersebut dalam berdakwah.

Wajah beliau sering sekali tersenyum sehingga sedap dipandang. Penampilan beliau sederhana namun bersih, rapi, dan wangi. Dengan begitu, beliau itu banyak didekati oleh orang karena menyenangkan.

Baca Juga: Buya Yahya Bongkar Rahasia Orang yang Akan Selamat dari dahsyatnya Hari Kiamat

Beliau juga sering kali kedapatan bercanda dengan para sahabat. Dengan begitu, para sahabat itu merasa nyaman dekat dengan beliau.

Jika orang-orang sudah merasa nyaman dengan beliau, maka ketika beliau berdakwah menyampaikan ajaran Islam itu terasa menyenangkan dan mudah diterima.

Dikutip dari buku berjudul Dawuh Cinta Gus Baha (2022) disebutkan salah satu nukilan Gus Baha yang menyatakan gaya Nabi Muhammad saw. yang tidak hanya keseriusan yang dilakukan oleh beliau ketika berdakwah.

“Tidak semua hikayat tentang Kanjeng Nabi itu hanya keseriusan ketika berdakwah. Jika kita memahami betul, beberapa kali beliau bercanda dengan sahabat, bahkan bisa dibilang sering,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Terbongkar Rahasia Dahsyat Surah Al Fatihah, Ust Adi Hidayat: Apapun Doamu Pasti akan di Kabulkan oleh Allah

Gus Baha menyampaikan hal itu bukan berarti tanpa alasan. Gus Baha telah menelaah sejumlah riwayat dan sirah Nabi Muhammad saw. sehingga bisa menyimpulkan demikian.

Memang benar bahwa Nabi Muhammad saw. itu sering sekali menyampaikan ajaran Islam secara santai, bahkan bercanda. Hal itu untuk memudahkan orang-orang dalam menerima nasihat kebenaran.

Akan tetapi, bukan berarti beliau tidak pernah marah. Beliau pernah marah namun hanya sesekali, tidak sering.

Marah pun terhadap hal-hal yang sulit untuk diterima secara syariat. Itu saja kemarahan beliau bisa dikendalikan dengan baik.

Baca Juga: Begini Penjelasan Gus Baha tentang Prasangka Baik terhadap Hidup dan Mati, Itu Sudah Jadi Ketentuan Allah

Ini menjadi keteladanan yang penting bagi kita. Jika kita ingin menyampaikan sesuatu yang benar kepada orang, hendaklah dengan cara-cara yang mudah diterima dan menyenangkan, tanpa menyinggung perasaan.

Tidak dibenarkan pula langsung dengan kekerasan sehingga orang menjadi takut untuk menerima kebenaran.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah