"Apapun itu, aliran wahdatil Wujud tidak akan mungkin benar, ya. Karena bagaimanapun, kita pernah tidak ada dari 'tidak ada' menjadi 'ada'."
Menurut Gus Baha, wajdatul wujud menyalahi bukti bahwa manusia ini makhluk (diciptakan), bukan pencipta (khalik).
"Bukti kalau kita Makhluk! Namanya Makhluk, kalau butuh nikah, ya, nikah saja. Butuh makan, ya, makan saja," pungkas Gus Baha.***