Network
"Sesampainya di rumah masing-masing sadar, Ya Allah kenapa aku ngomong begitu kepada adikku, kenapa aku ngomong begitu sama abangku," kisah Buya Yahya.
Ada dua kisah dalam ini, lihat tidak berkata dia harus datang kepadaku tidak.
"Mereka berlomba siapa yang lebih dahulu untuk sampai, sehingga di saat beliau sadar saharnya bersamaan kalau diukur perjalanan itu kalau di ukur per meter sama,"
Ketemunya di jalan tadi buru-buru ingin mendahului, bukan nunggu ya dia adik saya, dia harus datang ke saya enggak ada begitu
"Jadi seandainya bermasalah pulang ke rumah sadar, langsung keluar itu antara meterannya itu kalau di meter sama persis diperkirakan seperti itu," lanjut Buya Yahya.
Artinya apa, rindu untuk menyambung bukan nunggu entah Sayidina Hasan, Husein kan adik saya mestinya datang ke saya dong, tidak ada begitu.
"Bahkan merasa dirinya yang melakukan kesalahan, itulah orang-orang Mulia kadang kita dikuasai kesombongan harus datang ke saya, dia itu enak aja enggak deh,"
Baca Juga: Ini Nama Istri dan Keluarga Sayyidina Husain yang Gugur di Karbala, Ada yang Selamat
"Tidak akan menjadi penyambung silaturahmi yang sesungguhnya," tandas Buya Yahya.
