Network
BERITA BANTUL – Pada suatu kesempatan, Gus Baha kisahkan hikmah Imam Abu Hanifah yang menghitung uangnya di ruang tamu.
Apa yang dilakukan oleh Imam Abu Hanifah itu memang tampak seperti pamer kekayaan terlebih lagi ketika ada tamu yang datang berkunjung.
Akan tetapi, rupanya ada maksud yang tersembunyi dari yang dilakukan oleh sang Imam tersebut, yakni menghitung uang di ruang tamu.
Gus Baha mengatakan, “Imam Abu Hanifah itu kalau menghitung uang sukanya di ruang tamu. Hal ini kemudian diajarkan kepada muridnya yang salah satunya adalah Muhammad bin Hasan Al Syaibani.”
kisaBaca Juga: Kisah Sayyidina Hasan dan Husein Ingin Bilal bin Rabbah Adzan Setelah Nabi Wafat, Semua Umat Islam Menangis
Kelak, Muhammad bin Hasan Al Syaibani ini menjadi salah satu guru dari Imam Al Syafi’i. Setelah berguru kepada Imam Malik bin Anas di Madinah, Imam Al Syafi’i ketika di Baghdad itu berguru kepada Al Syaibani ini.
Gus Baha pun menyarankan agar para kiai itu kalau menghitung uang juga di ruang tamu. Ini bukan bermaksud pamer.
Menurut Gus Baha, hal itu bertujuan agar santri atau siapa saja yang bertamu tidak usah memberi salam tempel kepada kiai karena kiai sudah tampak kaya. Ini memang masuk akal.
Akan tetapi, kalau di Jawa hal tersebut tampak seperti sombong, uang kok dipamer-pamerkan.
