BERITA BANTUL – Sayyidina Ali bin Abi Tholib itu merupakan salah satu sahabat yang paling setia dan pemberani.
Sejak remaja sudah melindungi islam dengan menggantikan tidur ditempat Rasulullah yang sudah diincar oleh suku Kafir Quraisy.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib sudah tahu akan hal itu, namun tetap berani dan tidak protes kepada nabi untuk menggantikannya.
Baca Juga: Semua Malaikat di Langit Pasti Bergetar Kalau Kita Berdoa seperti Ini Kata Gus Baha
Ini merupakan kisah awal-awal dakwah Rasulullah untuk hijrah ke Madinah karena dirasa Mekkah sudah tidak aman lagi.
Dirangkum BeritaBantul.com dari kanal YouTube Taman Firdaus, Ustadz Adi Hidayat meenerangkan kisah keberanian Sayyidina Ali bin Abi Tholib.
Ali, pakailah jubah hijauku ini dan tidurlah diranjangku seakan-akan kamu adalah diriku,” perintah Rasulullah.
“Baik, wahai Rasulullah, saya akan menyamar sebagai anda,” jawab Ali tanpa ada keraguan sama sekali dalam dirinya. Padahal penyamaran tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan nyawanya.
“Aku dan Abu Bakar akan berangkat lebih dahulu ke Madinah. Tinggalah engkau di Makkah sementara waktu untuk menyelesaikan semua amanah umat.”
“Baik, wahai Rasulullah.”
Baca Juga: Gugur di Karbala, Kepala Sayyidina Husein Cucu Rasulullah Diarak Keliling dari Kufah menuju Syam
“Sayyidina Ali bin Abi Tholib sama sekali tidak protes dengan keputusan Nabi walau ia tahu bahwa akan dibunuh,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Ali berganti baju menggunakan baju milik Rasulullah. Lalu Ali segera berbaring di ranjang Rasulullah. Sedangkan Rasulullah menyelinap keluar rumah bersama Abu Bakar tanpa terlihat oleh kaum kafir Quraisy. Rupanya Allah telah menutup penglihatan mereka. Rasulullah dan Abu Bakar menyusuri jalan yang terjal menuju Gua Tsur.
Menjelang tengah malam kaum kafir Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Mereka mengintai ke dalam rumah dan melihat seseorang yang tengah tidur di ranjang.
“Itu pasti Muhammad,” ucap salah seorang dari mereka.
“Ayo, kita masuk rumah Muhammad sekarang juga!” timpal yang lain.
“Kita habisi Muhammad, mumpung dia sedang lengah.” Tegas yang lainnya.
Kaum kafir Quraisy, segera masuk. Sosok yang tengah tidur itu dikepung dengan pedang yang terhunus.
“Hai, Muhammad! Bangunlah! Kami datang untuk membunuhmu!”
Sosok itu bangun dan membuka selimutnya.
“Aku bukan Muhammad yang kalian cari.”
Orang-orang Quraisy yang hendak membunuh Rasulullah tersebut kaget. Mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Ternyata bukan rasulullah melainkan Ali bin Abi Thalib.
“Hai, Ali! Kenapa bukan Muhammad yang tidur disini? Di mana dia berada?”
“Aku tidak tahu.” Jawab Ali dengan santainya.
Orang-orang Quraisy tersebut kecewa karena mereka gagal membunuh Rasuluullah SAW. Lalu mereka meninggalkan rumah Rasulullah dengan tangan hampa.***