Mendengar jawaban Sayyidina Ali tersebut, orang ini lantas hilang anggapannya bahwa pemimpin umat Islam kelima dari empat sahabat Rasul itu tidak berbakti kepada orang tua.
Malahan sebaliknya, orang tersebut merasa haru dengan apa yang dilakukan oleh Sayyidina Ali.
Karena sebab cintanya kepada ibunya, ia tidak mau makan bersama ibunya agar ibunya dengan leluasa makan apa yang diinginkannya.
“Orang cinta itu berbeda bentuk, rasa dan ungkapannya, kalau Sayyidina Ali itu karena cinta makanya tidak berani membersamai,” terang Gus Baha.
Itulah ulasan dari kisah dua wali yang sholat di shof terdepan dan belakang di luar pagar ternyata derajatnya sama, yang diceritakan Gus Baha.***