Rebo Wekasan: Makna, Amaliyah, dan Doa yang Dibaca Mbah Maimoen Zubair

- 20 September 2022, 09:12 WIB
Rebo Wekasan: Makna, Amaliyah, dan Doa yang Dibaca Mbah Maimoen Zubair
Rebo Wekasan: Makna, Amaliyah, dan Doa yang Dibaca Mbah Maimoen Zubair /facebook/udin/

REBO WEKASAN - Tentang Rebo Wekasan, yakni terkait makna, amaliyah, dan doa yang dibaca Mbah Maimoen Zubair.

Rebo Wekasan punya makna sebagai hari Rabu terakhir yang jatuh di bulan shofar, yakni bulan kedua dalam penanggalan Hijriyah. 

Orang Jawa menyebut Rabu terakhir di bulan shofar dengan istilah Rebo Wekasan.

Baca Juga: Jangan Suka Meminta Kecuali Kepada Allah, Pesan Dr KH Imaduddin Sukamto Ketua STAI Sunan Pandanaran

Tahun 2022 ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 21 September 2022. Karena penanggalan Hijriyah memakai bulan, maka masuk hari Rabu sudah dimulai sejak terbenamnya matahari pada Selasa, 20 September 2022.

Maka, malam Rebo Wekasan jatuh pada Selasa malam, 20 September 2022. 

Apa amaliyah dan doa yang dilakukan ulama pada saat Rebo Wekasan? 

Dijelaskan bahwa KH Maimoen Zubair Sarang Rembang Jawa Tengah (akrab disapa Mbah Moen) pernah berkata:

"Di dalam Kitab Tarikh Muhammadur Rasulullah dijelaskan bahwasanya Rasulullah Saw awal sakit beliau di hari Rabu terakhir di bulan Shofar yang kita sebut hari arba mustamir (Rabu Wekasan).

Baca Juga: Agar di Padang Mahsyar Tidak Dipermalukan dengan Catatan Kejelekan, Baca Doa Ini Kata Gus Baha

Lebih dari 12 hari berturut-turut beliau sakit dan akhirnya pada tanggal 12 Robi'ul Awwal beliau wafat.

Dan di awal hari beliau sakit yaitu hari Rabu terakhir di bulan Shofar, Rasululllah pernah berpesan kepada Sayyidina Abu Bakar untuk ummat:

"Bersegeralah bershadaqoh, karena bala dan musibah tidak bisa mendahului shadaqoh terutama bershadaqoh kepada anak yatim dan orang faqir."

Mbah Maimoen Zubair pada setiap malam Rebo Wekasan (Arba Mustamir/Rabu terakhir di bulan Shofar) selalu melaksanakan shalat sunnat 4 roka'at sebagaimana seperti shalat Isya (pakai tahiyyat awwal) dan sebagian ulama mengatakan boleh 4 roka'at dengan 2× salam.

Baca Juga: Doa Menakjubkan Sayyidah Zainab Cucu Rasulullah untuk Warga Mesir

Adapun tata cara shalat hajat yang dikerjakan Mbah Moen sebagai berikut:

Pertama, mengerjakan shalat hajatnya sesudah ba'diyah maghrib. Sebahagian ulama mengatakan boleh dikerjakan pada siang hari hari Rabu terakhir di bulan Shofar.

Kedua, Lafadz dan niat.

اُصَلِّيْ سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلَاء اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ

Niat di dalam hati, "Saya sholat sunnat untuk menolak bala 4 roka'at karena Allah Ta'ala."

Ketiga, kemudian baca surah Al-Fatihah.

Keempat, sesudah baca Fatihah, baca surah Inna A'thoina 17×, Qul Huwallahu Ahad 5×, Qul A'udzubirobbil Falaq 1×, Qul A'udzubirobbinnas 1×.

Kemudian roka'at kedua, ketiga dan keempat sesudah Fatihah sama dengan roka'at pertama.

Baca Juga: Kalau Kita Terpuruk, Baca Doa Ini Kata Gus Baha, agar Bisa Rela dengan Qadla dan Qadar Allah

Setelah itu, kemudian membaca surah Yasin sekali. Ketika sampai pada ayat:

سَلاَمٌ قَوْلًا مِنْ رَّبِّ رَّحِيْمٍ

Maka ulangi 313× lalu teruskan Surah Yasinnya sampai selesai.

Lalu berdoalah dengan hal yang penting dari urusan dunia dan akhirat serta mintalah juga kepada Allah keselamatan dan kesejahteraan dalam dunia dan akhirat.

Abah Guru Sekumpul berkata: "Perbanyaklah membaca do'a ini..

اَللَّهُمَّ يَاكَافِيَ الْبَلاَء اِكْفِنَا الْبَلاَءِ قَبْلَ نُزُوْلِهِ مِنَ السَّمَاءِ . يَاالله 7×

Membacanya pagi dan sore dan selesai shalat fardhu.

Demikian amaliyah dan doa Rebu Wekasan yang diamalkan Mbah Maimoen Zubair dan Guru Sekumpul sebagai dikutip dari catatan Muhammad Zainuddin bin Abdurrahman di facebook pribadinya.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah