Gus Baha Jelaskan bahwa Kiai Itu Harus Mendekati Pejabat, Buat Apa kalau Kiai Hanya Mengajar di Puncak Gunung?

- 12 November 2022, 09:44 WIB
Gus Baha jelaskan kiai harus mendekati pejabat
Gus Baha jelaskan kiai harus mendekati pejabat /Tangkapan Layar Youtube/Krapyak TV/

BERITA BANTUL – Gus Baha jelaskan bahwa kiai itu harus mendekati pejabat. Bua tapa kalau kiai hanya mengajar di puncak gunung?

Dakwah kiai itu memang harus mendekati kepada banyak orang, termasuk pejabat. Hal itu dimaksudkan agar ajaran Islam dipraktikkan dalam segala lini masyarakat.

Oleh karena itu, menurut Gus Baha, kiai itu juga harus mendekati pejabat agar ada yang meluruskan pejabat.

Gus Baha mempertanyakan bahwa buat apa kiai itu mengajar di puncak gunung, padahal yang lebih bermanfaat adalah mendekati pejabat.

Baca Juga: Menjadi Pedagang Itu Ada Berkahnya Meskipun Pelit Kata Gus Baha, Begini Penjelasannya

Gus Baha menyampaikan, “Kiai-kiai yang sekarang berkoalisi dengan pejabat itu yang saleh pejabatnya. Saya hanya membahas yang saleh. Kalau tidak saleh, saya tidak tertarik.”

“Alasan mereka itu juga ibadah karena kalau pejabat itu didekati,” kata Gus Baha, “setidaknya akidahnya itu masih Ahlussunnah.”

“Pejabat itu rata-rata tidak pernah mengaji. Dia tahu Islam itu NU atau Muhammadiyah. Tahu juga dari kiai-kiai NU dan Muhammadiyah,” tutur Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan, “Kalau semua kiai NU dan Muhammadiyah atau kiai-kiai ahlussunnah yang lain tidak mau mendekati, dan kebetulan yang mendekati adalah aliran sesat, nanti cara berpikir pejabat itu juga aliran sesat.”

Baca Juga: Kalau Hidupmu Sedang Terpuruk, Baca Saja Doa Ini Kata Gus Baha

“Berarti mendekati pejabat itu ibadah atau musibah? Ibadah,” tutur Gus Baha.

Dengan begitu, mendekati pejabat itu memang memunculkan manfaat dan malah menjadi bagian dari dakwah Islam.

“Saya pernah ketemu wali yang begitu dekat dengan pejabat. Buktinya dia tetap menjadi wali. Dia memang wali betul, orang hebat, dan bermanfaat,” ungkap Gus Baha.

Gus Baha lantas memberi contoh yang seperti itu. Mbah Hasyim Asy’ari yang dekat dengan Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain. Dulu Jenderal Sudirman juga dekat dengan Kiai Ahmad Dahlan.

Baca Juga: Kalau Punya Tetangga yang Sombong, Maka Bersyukurlah Kata Gus Baha, Begini Alasannya

Bung Karno pun dekat dengan Kiai Masykur. A.H. Nasution dekat dengan Kiai Mahrus.

“Itu orang-orang top yang diyakini wali padahal dekat dengan pejabat,” kata Gus Baha.  

“Dan itu terbukti,” sambungnya, “sampai Indonesia menentang paham komunisme itu lantaran pendiri bangsa ini dekat dengan kiai.”

Gus Baha mencontohkan Thailand yang para ulama di sana malah bersikap zuhud dan tidak mau mendekati pejabat.

Baca Juga: Kalau Kamu sedang Tidak Punya Uang, Datang Saja ke Kuburan Kata Gus Baha

“Thailand itu kecelakaan,” lanjut Gus Baha, “karena dulu Islam di sana dan Indonesia masuknya bareng, tapi ulama Thailand banyak yang zuhud sehingga tidak mendekati pejabat. Tahu-tahu Islam menjadi minoritas, tidak punya power di negara. Sementara itu, kiai Indonesia pintar mendekati pejabat.”

“Saya hanya membahas yang saleh, lho. Kamu jangan membahas kiai proposal!” terang Gus Baha menegaskan.

Gus Baha menyampaikan lagi, “Dulu keluarga besar R.A. Kartini itu mengajinya kepada Mbah Soleh Darat. Makanya, Jepara itu senang santri karena dulu keluarga besar R.A. Kartini itu mengaji kepada Mbah Soleh Darat.”

“Jadi,” sambung Gus Baha, “dulu adat menjadi kiai itu biasa. Pejabat mengaji kepada kiai itu biasa. Kalau melihat begitu, kiai yang mendekati pejabat, sangat yakin bahwa itu ibadah.”

Baca Juga: Nasihat Gus Baha kepada Kita seandainya Kecewa kepada Pemimpin, Logika yang Mencerahkan

Gus Baha menegaskan, “Apa gunanya orang saleh mengajar santri di puncak gunung? Itu hanya menggarami lautan. Sudah Ahlussunnah kok di-ahlussunnah-kan. Jadi, kiai itu harus mengajari orang yang belum Ahlussunnah.”

Tulisan ini disarikan dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah