Network
HIKMAH - Tentang Karomah Kiai Hamid Pasuruan, Gus Baha Kisahkan Mobil Mercy yang Menakjubkan.
KH Abdul Hamid Pasuruan dikenal sebagai ulama yang masyhur kewalian dan karomah-karomahnya.
Karomah-karomahnya itulah yang juga diakui KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha.
Gus Baha dan Kiai Hamid Pasuruan dijelaskan masih punya hubungan kekerabatan. Tiap haul Kiai Hamid Pasuruan, Gus Baha selalu hadir memberikan ceramah.
Keduanya sama-sama punya jaringan kekerabatan dari Lasem Jawa Tengah. Tumbuh dari rahim ilmu dan kewalian dari Mbah Sambu Lasem.
Banyak sekali ulama dan waliyullah yang lahir dari Lasem, termasuk diantaranya adalah KH Maksum Lasem, KH Baidlowi Lasem, dan lain sebagainya.
Terkait karomah Kiai Hamid Pasuruan, Gus Baha mengisahkan tentang adanya satu kiai yang datang menghadap Kiai Hamid Pasuruan sambil nyinyir.
Kiai tersebut iri dengan kewalian Kiai Hamid Pasuruan, karena dianggap hidupnya terlalu enak dan sempurna.
Gus Baha menceritakan kisah kewalian Kiai Hamid Pasuruan yang pernah skakmat seorang Kiai hasud.
Baca Juga: Hadir di Tegalrejo Magelang, Gus Ghofur Maimoen Jelaskan 6 Tugas Majelis Masyayikh
Seperti diketahui hasud merupakan salah satu penyakit hati yang bisa hinggap di hati siapapun.
Perasaan ini sering menyusup ke hati seseorang lantaran tidak suka jika orang lain lebih sukses, kaya dan hidup enak daripada dirinya.
Suatu hari Mbah Hamid Pasuruan didatangi seorang yang Kiai yang hasud datang kerumah beliau, sambil nyinyir dan sedikit meledek.
"Kok enak dia (Mbah Hamid Pasuruan) terkenal jadi wali banyak yang memberi salam tempel (duit atau uang)," cerita Gus Baha.
Mungkin karena Mbah Hamid mukasyafah jadi beliau tahu kalau Kiai yang datang ke rumah beliau ini terkenal hasud.
Kembali Kiai hasud tadi terkesan mengejek Mbah Hamid Pasuruan dengan nada dan kata-kata yang sama.
"Enak, ya, jadi wali banyak duit, mobilnya Mercy," katanya.
Pada saat itu kata Gus Baha Mbah Hamid memang memiliki mobil Mercy.
Musuh orang hasud, Mbah Hamid menanggapi dengan tenang, kemudian mengajak Kiai hasud tadi untuk jalan-jalan menggunakan mobil Mercynya mengelilingi alun-alun.
Namun kali ini Mbah Hamid ingin memberikan sedikit pelajaran pada Kiai hasud tadi.
Mbah Hamid meminta Kiai hasud membawa air segelas penuh dan memintanya untuk naik ke mobil Mercynya.
Mbah Hamid mengatakan jika selama perjalanan si Kiai hasud harus menjaga gelas tersebut agar airnya tidak tumpah.
Usai diajak jalan-jalan Mbah Hamid menanyakan kepada Kiai hasud tadi perihal perasaannya.
"Enak naik mercy yi?" tanya Mbah Hamid.
"Tidak enak, lawong sambil membawa gelas dan gak boleh tumpah juga," jawab Kiai hasud tadi.
Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Orang Akan Meninggal Dunia, Gus Baha: Bisa Dilihat Dari Bagian Tubuh Ini!
"Sama, aku itu orang yang dekat dengan Allah, maka orientasi saya itu menjaga kedekatannku kepada Allah bukan menjaga uang, menurutmu enak apa gimana?" skakmat Mbah Hamid tegas.
Gus Baha menyimpulkan bahwa orang yang sudah dekat dengan Allah itu sibuk memperbaiki hubungan dan urusannya dengan Allah.
Tidak merasa memiliki banyak pengaruh, kekuasaan, kemampuan lebih, yang dipikirkan hanya ridho Allah dan terus menjaga kedekatan dengan Allah.
Kembali Gus Baha menambahkan orang yang dekat dengan Allah termasuk para wali ini sibuk muthalaah, muwashala pada Allah, juga sibuk memperbarui rasa kangennya pada Rasulullah SAW.
Demikian keterangan yang dikutip dari laman portaljember.pikiran-rakyat.com.***
