"Orang ini zalim. Ketika mau disiksa surat Tabaroknya menjelma," ujar Gus Baha.
Surat tabarok atau Al Mulk itu akan menjelma menjadi nur atau cahaya bagi orang yang zalim itu, kemudian ia berkata kepada malaikat Munkar dan Nakir.
"Hey, Munkar Nakir! Kamu tidak menghargaiku, aku ini kalamullah (tulisan Allah)," kata surat Al Mulk yang telah menjelma menjadi cahaya itu pada dua malaikat tersebut.
Lalu kata Munkar Nakir berkata, "Aku ini diutus Allah untuk menyiksa yang zalim. Kamu itu zalim."
Tak mau kalah, surat Al Mulk tersebut tetap membela jenazah tersebut.
Lantas, surat Al Mulk itu berkata, "Masalahnya, saya itu ada di hatinya. Kalau kamu nyiksa dia, kena saya, orang aku di dalam dadanya."
Gus Baha kemudian menjelaskan bahwa syarat yang harus dilakukan oleh orang tersebut agar tak jadi disiksa oleh Munkar dan Nakir adalah satu.
"Makanya kamu harus hafal, 'gak boleh bawa Quran, syaratnya hafal!" lanjut Gus Baha menjelaskan syaratnya.
Syaratnya, kata Gus Baha, adalah orang tersebut harus hafal surat Al Mulk dan menanamkan surat tersebut di dalam hatinya.