Di redaksi ini, dijelaskan beberapa keterangan.
Pertama, barangsiapa membaca “Ahmad Rasulullah, Muhammad Rasulullah” sebanyak 35 kali di Jumat terakhir bulan Rajab pada saat khatib di atas mimbar, maka dirham tidak akan terputus di tangannya pada tahun itu.
السؤال كيف يقرأ والخطيب على المنبر وهو فى نفس الوقت مأمور بالانصات الجواب أنه ليس من شروط القراءة التلفظ بل استحضارها بالقلب يكفي او يقرأ حال الجلوس على المنبر قبل الخطبة او يقرأ حال الدعاء او الترضي من الصحابة لان المراد بالانصات حال الخطبة هو الانصات حال استماع اركان الخطبة لاغير
Kedua, bagaimana kita membacanya? Sedangkan khotib di atas mimbar, dan di waktu itu kita di perintahkan untuk diam mendengar khutbah?
Penjelasannya begini.
1. tidak disyaratkan untuk membacanya dengan mulut.
2. dibaca di dalam hati saja sudah cukup.
3. bisa juga dibaca ketika khotib duduk di mimbar sebelum khutbah.
4. bisa juga ketika khatib sedeng do’a untuk para sahabat.