Ngaji Hikam 11: Segala yang Tumbuh Namun Tidak Ditanam dengan Baik, Tidak Akan Sempurna Buahnya

- 21 Juli 2023, 22:24 WIB
Ngaji Hikam 11: Segala yang Tumbuh Namun Tidak Ditanam dengan Baik, Tidak Akan Sempurna Buahnya
Ngaji Hikam 11: Segala yang Tumbuh Namun Tidak Ditanam dengan Baik, Tidak Akan Sempurna Buahnya /pixabay/

Bersuluk pada dasarnya adalah proses menumbuhkan jiwa. Adapun jiwa bagaikan pohon yang tumbuh; jiwa harus ditanam dan dirawat agar dapat tumbuh dan berbuah dengan sempurna.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ

تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah tayyibah itu seperti pohon yang baik, akarnya teguh, dan cabangnya (menjulang) ke langit;

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Q.S. Ibrahim [14]: 24-25.

Kita tidak akan mampu mengenal siapa diri kita, buah takwa apa yang harus kita hasilkan, kecuali Allah memberi petunjuk dan perlindungan.

Selama ini ego diri kita yang mengatur siapa diri kita dan apa yang kita inginkan; sementara Allah lah yang lebih mengetahui diri kita yang sesungguhnya.

Dalam pasal ini, Ibnu Athaillah mengungkap sebuah kunci agar kita dapat menghasilkan buah takwa yang sempurna, yakni dengan mengubur eksistensi kita, ego kita, dalam bumi ketiadaan.

Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi seorang yang beramal, dari pada menginginkan kedudukan dan terkenal pergaulannya di tengah-tengah masyarakat. Dan ini termasuk keinginan hawa nafsu yang utama.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah