Network
HIKMAH - Cara Hati dan Lisan Tersambung dalam Dzikir Menurut Habib Luthfi bin Yahya.
Saat berdzikir, tidak semua anggota tubuh bisa ikut dalam lautan dzikir dan doa. Terkadang, malah melamun entah kemana.
Padahal, dzikir lisan seharusnya dibarengi dengan dzikir semua anggota badan.
Baca Juga: 250 Pasal dalam Kitab Hikam Membahas Akidah, Ibadah, Akhlak, dan Muamalah
Bagaimana sebenarnya cara hati dan lisan tersambung dalam dzikir dengan semua anggota tubuh?
Di sini, penting meresapi apa yang sering disampaikan Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.
Habib Luthfi bin Yahya adalah Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN) dan Ketua Forum Sufi Dunia.
Menurut beliau, cara hati dalam berdzikir sangat terkait dengan cara memahami dan menghayati tasawuf.
Bagi beliau, tasawuf sudah ada pada zaman Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam. Tasawuf dapat membersihkan hati untuk mengenal Allah Taala.
“Tasawuf sudah ada pada zaman Baginda Rasulullah, tidak mengambil dari salah satu yang lain. Tasawuf adalah untuk membersihkan hati dari segala bentuk kotoran yang menghalangi kita untuk kenal Allah Taala,” tegas Habib Luthfi.
