Network
BERITA BANTUL – Sebuah rekaman video dramatis memperlihatkan helikopter Mi-28N Rusia meledak jatuh dihantam rudal Starstreak milik Inggris di wilayah Luhansk, Ukraina timur.
Melihat itu, Rusia bersumpah akan menargetkan senjata Inggris. Sebab, menurutnya, Inggris telah meningkatkan kembali tensi perang di Ukraina
Melalui duta besarnya di Inggris, Andrey Kevin, Rusia telah memperingatkan Inggris bahwa senjata yang dipasok ke Ukraina meningkatkan perang dan merupakan "target yang sah".
Baca Juga: Inteligen Inggris Sebut Rusia GAGAL, Putin Dikabarkan Meradang Kesakitan
"Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi,” katanya, Sabtu, 2 April 2022, seperti dikuti BeritaBantul.com dari thesun.co.uk.
"Tentu saja, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina," lanjutnya.
Starstreak adalah rudal darat-ke-udara tercepat di dunia dan dapat melakukan perjalanan tiga kali kecepatan suara.
Sumber Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan ini adalah pertama kalinya rudal itu digunakan untuk menjatuhkan pesawat Rusia.
Dalam video tersebut, helikopter terlihat meluncur di puncak pepohonan sebelum dihantam oleh Starstreak di bagian ekornya.
Rudal itu terlihat melesat melalui pepohonan menghantam sasarannya. Bagian belakang helikopter kemudian terbakar dan meledak saat jatuh.
Sejak mengumumkan pada 9 Maret 2022, Inggris memasok rudal portabel berkecepatan tinggi ke Ukraina.
Rudal Starstreak, yang merupakan buatan Belfast, bukan seperti sistem rudal anti-pesawat lainnya. Pasukan Ukraina telah berlatih dengan operator Starstreak terbaik Inggris di sebuah lokasi rahasia.
Baca Juga: Diminta Kirim Rudal S-400 ke Ukraina, Turki Malah Sebut AS Dalang Kekacauan yang Terjadi Saat Ini
Pelatihan intensif itu bertujuan agar mereka siap menggunakan rudal dalam pertempuran.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace sebelumnya mengatakan sistem Starstreak siap digunakan dalam waktu dekat.
Inggris baru-baru ini mengatakan akan mengirimkan 6.000 rudal anti-tank dan senjata peledak lainnya ke Ukraina untuk membantu “menjaga api kebebasan tetap hidup”.
Inggris juga telah memberikan 4.000 artileri anti-tank, termasuk Next-Generation Light Anti-Tank Weapons Systems, atau NLAW, dan rudal Javelin .
Baca Juga: Amerika Kendalikan NATO untuk Habisi Rusia, Putin Instruksikan Militer Siaga Perang
Akan tetapi duta besar Andrey Kevin mengatakan keputusan yang salah seperti ini sangat berbahaya, karena bisa memicu konflik.
Dia melanjutkan dengan mengklaim bahwa memasok lebih banyak senjata ke Ukraina justru akan memicu gagasan tidak perlu negosiasi pada saat ini.***
