Puasa Bulan Rajab Menurut Ulama Empat Madzhab, Lengkap Beserta Dalilnya

BERITA BANTUL - Datangnya bulan Rajab yang penuh kemuliaan ini sering kali masih menjadi kebingungan di masyarakat. Hal tersebut terjadi karena banyak hadis-hadis yang dinilai palsu berseliweran menyatakan keutaman-keutamaan dibulan Rajab.

Kita harus berhati-hati dalam melihat dan memaknai sebuah hadis agar tidak terjerumus kedalam kesalahan. Namun tidak semua palsu, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan ummatnya untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT di bulan Rajab, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah.

Lalu bagaimana sebenarnya hukum puasa sunnah di bulan Rajab. Berikut ini dalil puasa Rajab menurut empat Imam Madzhab, Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari postingan akun facebook KH. Ma'ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, diunggah pada rabu, 2 Februari 2022.

KH. Ma'ruf Khozin menjelaskan tentang puasa Rajab menurut 4 ulama mazhab, berikut ini penjelasannya;

Dalam pandangan ulama 4 mazhab ada anjuran puasa di bulan Rajab. Tidak dipungkiri sejak dulu memang ada yang menuduh bidah. Tidak perlu dihiraukan, kita tetap bersama mayoritas Umat Islam;

• Menurut Mazhab Hanafi

لِأَنَّ صَوْمَ رَجَبَ كَانَ مَشْرُوعًا (المبسوط ابو بكر السرخسي- ج 4 / ص 72)

“Puasa Rajab adalah disyariatkan” (Abu Bakar as-Sarakhsi dalam al-Mabsut, 4/72)

• Menurut Mazhab Maliki

وَنُدِبَ صَوْمُ بَقِيَّةِ الْمُحَرَّمِ وَصَوْمُ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَنُدِبَ صَوْمُ يَوْمِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لِمَنْ أَرَادَ الِاقْتِصَارَ (حاشية الصاوي على الشرح الصغير – ج 3 / ص 251)

“Disunahkan puasa di bulan-bulan mulia, puasa bulan Rajab, Sya’ban dan puasa di pertengahan Sya’ban yang yang ingin meringkasnya” (Syaikh ash-Shawi dalam Syarah ash-Shaghir 3/251)