Tiba pada waktu malam satu suro, kepercayaan yang berlaku yang pertama adalah larangan untuk berpergian.
Berpergian pada malam satu suro diyakini mengundang bala atau kesialan. Sehingga demi keselamatan diri muncul adanya mitos pada sata malam satu suro tidak boleh berpergian ke luar rumah.
Kelima, Berkata kotor atau sembrono.
Salah satu ritual di malam satu suro ialah Tapa Bisu. Ritual ini masih kental dan dilestarkan, terlebih di lingkungan keraton.
Ritual Tapa Bisu ini dilakukan dengan cara mengelilingi benteng keraton, baik di keraton Yogyakarta atau keraton Surakarta.
Setiap orang yang terlibat dalam ritual Tapa Bisu ini harus menjaga lisan dan hanya diperbolehkan bicara hal-hal baik.
Selain melaksanakan Tapa Bisu, pada malam satu suro keluarga keraton juga mengadakan siraman, ziarah kubur, sesaji bunga setaman, dan memandikan keris.