BERITA BANTUL - Dr. Tadkiroatun Musfiroh dilantik sebagai Ketua Lembaga Pendidikan Maarif (LP Maarif) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah istimewa Yogyakarta (PWNU DIY) periode 2022-2027.
Ibu Itadz, sapaan akrabnya, adalah satu-satunya perempuan yang mendapatkan amanah sebagai ketua lembaga di PWNU DIY.
Itadz adalah dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Baca Juga: Gus Anis Pimpin Lembaga Bahtsul Masail PWNU DIY Periode 2022-2027, Berikut Profil Lengkapnya
Pelantikan LP Maarif PWNU DIY 2022-2027 dilaksanakan dalam acara pelantikan 18 lembaga di bawah PWNU DIY.
Bertempat di Pesantren Wahid Hasyim Sleman, pada 28 Mei 2022, pelantikan lembaga PWNU DIY juga dihadiri oleh Ketua PBNU Amin Said Husni.
Saat sidang pleno di acara Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) PWNU DIY yang dilaksanakan usai pelantikan lembaga, Itadz menyampaikan beberapa program kerja yang akan dilakukan LP Maarif NU ke depan.
Baca Juga: Susunan Lengkap Pengurus Lembaga Bahtsul Masail PWNU DIY Periode 2022-2027
Maarif NU DIY, menurutnya, mempunyai program unggulan untuk masa periode 2022-2027 ini. Apa saja program itu?
Itadz menyampaikan sebagai berikut.
1. Standarisasi kurikulum Aswaja.
2. Digitalisasi 7 lini seperti data, asset, dan SDM.
3. Kaderisasi dan kulturisasi.
4. Program sekolah unggulan dan unggulan sekolah.
5. Program lain untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah-sekolah di bawah LP Ma’arif NU DIY.
Baca Juga: Sultan HB X Berikan Apresiasi Tinggi Atas Peran NU dalam Menjaga NKRI
Sementara itu, pembina Maarif NU DIY H. Fahmy Akbar Idris menegaskan bahwa Maarif NU DIY harus punya program yang memakai ukuran dengan monitoring dan laporan berkala.
"PW LP Ma’arif NU DIY harus maju terlebih dahulu. Programnya harus sudah pakai ukuran, bukan program glondhongan. Harus ada monitoring berkala, laporan berkala, dan mampu melakukan antisipasi dadakan," tegas Kiai Fahmy yang juga Mustasyar PWNU DIY.
Menurut Itadz, LP Ma'arif NU DIY bertekad memperbaiki sistem kinerja menjadi serba terukur dan terakses sehingga seluruh program dapat tercapai optimal.
"Monev dengan pembina dilakukan tiap 4 bulan, rapat pleno tiap 2 bulan, rapat jajaran setiap monggu, dan rapat dengan MKKSM setiap bulan," tegas Itadz.
Baca Juga: Pimpin LTN PWNU DIY Periode 2022-2027, Ini Profil Imam Machali
Adapun profil Dr. Tadkiroatun Musfiroh, M.Hum ini, sebagaimana dikutip dari laman UNY, sebagaimana berikut.
Nama : Dr. Tadkiroatun Musfiroh, S.Pd., M.Hum
NIP : 196908291994032001
Jenis Kelamin : Perempuan
Keahlian : Linguistik Interdisipliner: Psikolinguistik, Sosiolinguistik
Unit Kerja: Fakultas Bahasa dan Seni
Jurusan : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Golongan / Pangkat : IV/c / Pembina Utama Muda
Jabatan : Lektor Kepala
Baca Juga: Musykerwil PWNU DIY, Dr KH Zuhdi Muhdlor Meminta Semuanya Bekerja Keras untuk Nahdlatul Ulama
Karya-karya yang Terindex Google Scholar.
1. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.
2. Bercerita untuk Anak Usia Dini.
3. Pengembangan Kecerdasan Majemuk.
4. Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini.
5. Cerdas Melalui Bermain.
6. Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini.
7. Bermain sambil belajar dan mengasah kecerdasan (stimulasi multiple intelligences anak usia taman kanak-kanak).
8. Cerdas Melalui Bermain: Cara Mengasah Multiple Intelligence pada Anak Sejak Usia Dini.
9. Pengembangan Karakter Anak Melalui Pendidikan Karakter.
Baca Juga: Mambaul Bahri Pimpin LAZIS PWNU DIY 2022-2027, Berikut Susunan Selengkapnya
Karya-karya Itadz yang terindeks google scholar masih banyak. Itdz juga banyak melakukan penelitian dan juga menulis artikel populer.
Artikel-artikelnya yang kritis dimuat di wesbite pribadinya yang beralamat di www.tadkiroatun.id.
Dari laman tersebut, dijelaskan bahwa Itadz sudah menjadi dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta sejak tahun 1994.
Selain mengajar di jurusan tersebut, sejak tahun 2010, Itadz juga mengajar di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Di sela-sela kesibukan mengajar, Itadz tetap aktif menulis, meneliti, serta berbagi ilmu dengan sesama dosen, para guru, dan masyarakat.***